RADAR JABAR - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bagian Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis, menanggapi film Kiblat yang memanfaatkan ibadah sholat untuk tujuan yang menakutkan, yang jelas-jelas tidak sesuai dengan esensi ibadah tersebut.
Ia mengkritik keras film bergenre horor tersebut. Dalam poster yang beredar, tampak seseorang sedang melakukan gerakan rukuk dalam sholat.
Namun, yang mencolok adalah kepala orang tersebut diarahkan ke atas dan wajahnya disulap menjadi menyeramkan untuk menciptakan ketakutan. KH Cholil Nafis mengecam penuh kecaman terhadap penggambaran tersebut.
Dalam unggahan di akun Instagramnya, KH Cholil Nafis mengakui bahwa kontroversi seringkali disengaja dalam strategi pemasaran.
BACA JUGA:Sinopsis 3 Body Problem Serial Netflix Terbaru Tentang Invasi Bumi Oleh Alien
Namun, ia menegaskan bahwa pola ini tidak dapat ditoleransi, terutama jika berkaitan dengan praktik ibadah suci dalam agama Islam.
"Seringkali reaksi keagamaan dimainkan oleh pebisnis untuk meraup untung materi. Yang gini tak boleh dibiarkan harus dilawan," ujar KH Cholil Nafis.
Salah satu bentuk "sanksi" yang dihadirkan dalam film Kiblat, yang memanfaatkan ibadah sholat untuk menimbulkan ketakutan atau atmosfer menyeramkan, adalah dengan menyatakan bahwa film tersebut tidak boleh diputar atau ditonton.
Menurut KH Cholil Nafis, yang merupakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bagian Dakwah dan Ukhuwah, film produksi Leo Pictures ini tidak boleh disiarkan atau disaksikan.
BACA JUGA:Film Badarahuwi di Desa Penari Akan Tayang di AS dengan Judul Baru
Ia menyatakan bahwa saat ini ia belum mengetahui isi dari film Kiblat karena belum diputar sehingga tidak bisa memberikan komentar langsung terhadap konten film tersebut.
Namun, yang menjadi sorotannya adalah poster dan judul film yang dianggapnya telah melampaui batas atau menyimpang dari esensi yang seharusnya ada.
"Gambarnya seram kok judulnya kiblat ya. Saya buka-buka arti kiblat hanya ka'bah, arah menghadapnya orang-orang sholat. Kalau ini benar sungguh film ini tak pantas diedar dan termasuk kampanye hitam terhadap ajaran agama, maka film ini harus diturunkan dan tak boleh tayang," tegasnya.
Ustad Hilmi Firdausi, bersama dengan KH Cholil Nafis, turut memberikan kritik tajam terhadap film Kiblat.
BACA JUGA:Film Siksa Kubur Akan Tayang di 7 Negara Luar Asia, Begini Kata Joko Anwar