Presiden Jokowi Ungkap UMKM Beri Kontribusi 61 Persen Terhadap PDB

Kamis 07-03-2024,16:08 WIB
Reporter : Muhammad Fajar Rivaldi
Editor : Muhammad Fajar Rivaldi

Radar Jabar – Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menyebut pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berkontribusi 61% pada produk domestik bruto (PDB) ekonomi negara. Dirinya mengatakan bahwa pegiat UMKM saat ini kurang-lebih sudah mencapai 65 juta.

 

Hal tersebut diungkapkan oleh Presiden Jokowi ketika membuka agenda BRI Microfinance Outlook 2024 di Jakarta, Kamis 7 Maret 2024.

 

“Kita tahu jumlah UMKM itu kurang lebih 65 juta, kurang lebih. Kontribusi terhadap PDB ekonomi kita 61%, sangat besar sekali,” ujarnya, dikutip dari Disway.id.

 

Jokowi mengatakan UMKM selain menjadi penyumbang PDB nasional, juga mampu menyerap tenaga kerja yang sangat besar hingga 97%.

 

BACA JUGA:Utang Pemerintah Bertambah Tembus Hingga Rp 8.253 Triliun

 

“Penyerapan tenaga kerja di sektor UMKM 97 persen sebuah angka yang juga sangat besar sekali,” jelas dia.

 

Alokasi pemerintah untuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) saat ini, kata mantan Gubernur DKI itu, adalah sebesar Rp46 triliun. Hal ini bertujuan supaya bunga pinjaman KUR bisa turun hingga 3% demi usaha micro dan 6% untuk usaha kecil.

 

“Jangan dipikir itu juga angka kecil, 46 T itu angka gede. Itu kalau dibuat waduk jadi 40 waduk. Apa yang telah dilakukan dalam pembiayaan? Saya senang ada holding BRI. UMI masuk. Umi ini sudah, nasabahnya sudah di angka 8,2 juta, yang memberi kredit hanya sampai 10 juta,” imbuh orang nomor 1 di Indonesia tersebut.

 

BACA JUGA:Sri Mulyani Tegaskan APBN Harus Transparan

 

“Kemudian ada PNM Mekaar yang bisa memberikan kredit maksimal di angka 25 juta, dan juga KUR yang bisa memberikan kredit sampai 500 juta. Tadi di UMI nasabahnya 8,2, PNM Mekaar nasabahnya sudah 15,2 juta,”.

 

“Saya ingat PNM Mekaar di tahun 2015 itu nasabahnya baru 400 ribu kurang lebih, sekarang sudah sampai 15,2 juta.”

 

“Karena yang saya tahu, saya berikan contoh PNMK dari 400 ribu melompat menjadi sekarang 15,2 juta, kemudian kredit yang diberikan sudah Rp244 triliun, dari yang sebelumnya 2015, saya ingat 2015 kurang lebih Rp800 miliar, kemudian masuk ke Rp244 triliun, itu angka lompatan yang besar sekali. Mestinya hal-hal seperti ini diberikan apresiasi, dan yang saya suka, waktu saya ke lapangan, saya ketemu nasabah, mulai muncul perbaikan-perbaikan produk.” Pungkas Jokowi.

Kategori :