RADAR JABAR - Personel kepolisian tetap berada di posisi terdepan di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, Kecamatan Rongga, Kabupaten Bandung Barat (KBB), tempat terjadinya pergerakan tanah yang mengancam. Mereka didampingi oleh anggota TNI yang turut berperan dalam menjaga akses ke Kampung Cigombong. Langkah ini dilakukan untuk mencegah warga yang mencoba masuk ke zona yang berbahaya.
“Banyak warga dari luar yang hanya ikut nonton dan mengambil gambar. Karena itu petugas dari TNI dan Polri berjaga-jaga, dan saya sudah imbau kepada warga agar menjauhi lokasi karena ini bukan tempat wisata,” ujar Kapolsek Gununghalu, Iptu Maman Maulana Ismail, saat berada di lokasi pergerakan tanah yang dikutip Radar Jabar dari laman Jabar Ekspres pada hari Senin (4/3/2024).
BACA JUGA:Pemprov Jabar Alirkan Bantuan kepada Korban Pergerakan Tanah di Bandung
Ia menambahkan bahwa warga yang terdampak oleh pergerakan tanah tersebut telah diungsikan ke lokasi yang telah disiapkan oleh pemerintah daerah.
Adapun barang-barang milik warga yang terdampak, lanjut Maman, telah dipindahkan ke rumah kerabat atau saudara para korban untuk menghindari tindakan pencurian.
“Agar tidak terhindar dari penjarah, masyarakat dibantu petugas sudah mengamankan barang-barang berharganya ke saudara terdekat,” jelasnya.
BACA JUGA:Pengurus IAI Jabar 2023-2027 Dilantik
Diketahui bahwa dampak dari pergerakan tanah di Kampung Cigombong, Desa Cibedug, adalah kerusakan pada 48 bangunan yang ditempati oleh 198 orang.
Dari total 48 bangunan tersebut, 10 di antaranya roboh, satu bangunan SD rusak parah, dan 38 rumah lainnya mengalami keretakan dengan lebar yang bervariasi, mulai dari 10 sentimeter hingga 5 meter.
Saat ini, warga yang masih tinggal di pengungsian masih menjalankan aktivitas mereka sehari-hari seperti biasa, termasuk bekerja, sekolah, dan mencuci pakaian.*