Radar Jabar - Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), memberikan restu secara tulus terhadap keputusan putra sulungnya, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), untuk bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo.
AHY, yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Partai Demokrat, resmi dilantik sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/ Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN).
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Ossy Dermawan, yang juga sekretaris pribadi SBY, mengungkapkan bahwa SBY telah memberikan doa dan restu kepada AHY dalam menjalankan tugas negara barunya.
"Bapak SBY sudah mendoakan dan memberikan restu untuk Mas AHY dalam menjalankan tugas negara ke depan," kata Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ossy Dermawan di Jakarta, Rabu.
Pertemuan antara AHY dan SBY terjadi di kediaman SBY di Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, di mana AHY memohon doa restu untuk perjalanannya sebagai Menteri ATR/Kepala BPN.
Meskipun SBY tidak dapat hadir langsung dalam upacara pelantikan AHY, Ossy menegaskan bahwa restu dan doa dari SBY telah diberikan dengan sepenuh hati. SBY, yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, baru saja tiba di Cikeas setelah kunjungan dari Jawa Tengah dan Jawa Timur.
"Bapak SBY sendiri tidak hadir dalam pelantikan hari ini karena baru saja tiba di Cikeas,” tambah Ossy.
Pelantikan AHY sebagai Menteri ATR/Kepala BPN menciptakan sinyal signifikan dalam politik Indonesia. Ini menandai berakhirnya posisi Partai Demokrat sebagai oposisi terhadap pemerintahan Joko Widodo yang telah berlangsung hampir 10 tahun.
Sejak Jokowi menjabat sebagai presiden, Partai Demokrat secara konsisten menyatakan diri sebagai partai oposisi.
Namun, dalam konteks politik menjelang Pemilu 2024, Partai Demokrat memilih untuk berada dalam koalisi yang sama dengan pemerintah melalui Koalisi Indonesia Maju.
Keputusan ini menjadi pertimbangan strategis bagi Partai Demokrat, yang sekarang memilih mendukung pemerintahan Jokowi-Wapres Ma'ruf Amin pada tahun terakhir kepemimpinan mereka yang tersisa, yang kini hanya delapan bulan.
Dengan restu dan dukungan dari SBY, AHY memasuki tugas barunya dengan tanggung jawab yang lebih besar sebagai Menteri ATR/Kepala BPN.
Perubahan dinamika politik ini mencerminkan adaptasi Partai Demokrat terhadap pergeseran politik di Indonesia, di mana kolaborasi dan dukungan terhadap pemerintahan menjadi kunci untuk mencapai tujuan bersama demi kemajuan negara (*).