Kepala Biro Pers, Media dan Informasi Sekretaris Presiden: Angga Raka Prabowo
Dalam daftar susunan kabinet Prabowo-Gibran yang bocor tersebut, dua keponakan Prabowo juga tercantum sebagai calon menteri, yaitu Rahayu Saraswati yang diamanahkan sebagai Menteri Sosial, Kesejahteraan Perempuan, dan Anak, serta Budisatrio Djiwandono yang diposisikan sebagai Menteri Lingkungan Hidup.
Poster yang menampilkan susunan kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka ini muncul seiring dengan meningkatnya peluang kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pemilu 2024, baik melalui hitung cepat maupun perhitungan suara (real count) dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
BACA JUGA:Prabowo-Gibran Berencana Akan Memisahkan DJP dan DJBC dari Kemenkeu Jika Mereka Dilantik
Drajad Wibowo, anggota Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, mengungkapkan bahwa belum ada pembahasan mendetail terkait nama-nama calon menteri Prabowo-Gibran.
"Sependek pengetahuan saya, belum ada pembahasan mendetail tentang nama-nama," kata Drajad pada Selasa (20/2/2023).
Drajad menyampaikan bahwa meskipun belum ada pembahasan konkret mengenai calon menteri, prinsip-prinsip umum dalam pembentukan kabinet telah disepakati.
Dia menjelaskan bahwa hal ini telah dibahas oleh Presiden Joko Widodo, Prabowo, Gibran, dan Ketua Umum partai politik Koalisi Indonesia Maju.
Tanggapan Gibran Soal Susunan Kabinet yang Bocor
Sementara itu, Gibran Rakabuming Raka, calon Wakil Presiden nomor urut 02, membantah kebenaran poster yang viral di media sosial mengenai susunan menteri Kabinet Indonesia Emas.
Melalui akun media sosialnya @gibran_tweet, Gibran menanggapi salah satu pertanyaan dari pengguna yang menanyakan kebenaran susunan kabinet Prabowo-Gibran.
BACA JUGA:Subsidi Pertalite Akan Dihapus Jika Ada Program Makan Gratis? Begini Kata TKN Prabowo
"Mas @gibran_tweet ini betulan ga?" tanya salah satu netizen X.
Singkat saja, Gibran menanggapi cuitan tersebut. "Gak," jawab Gibran.
Pada sebuah kesempatan sebelum pemilu, Prabowo Subianto pernah mengungkapkan keinginannya untuk memiliki menteri yang memiliki kemampuan konkret dalam menjalankan tugas mereka.
Prabowo menegaskan bahwa ia menolak untuk mengundang individu yang hanya memiliki pengetahuan teori semata.