Dia kerap suka kabur saat ditanya mengenai utang yang dia miliki. Ini bisa menjadi tanda yang cukup mencolok. Bayangkan, kita sudah baik hati meminjamkan uang, dan sebagai pemberi pinjaman, kita berhak tahu kapan uang itu akan dikembalikan.
Nah, jika teman kita menghindar dan kabur saat ditanya, rasanya akan menjadi aneh. Tanda ini menunjukkan bahwa teman kita mungkin tidak benar-benar berkomitmen untuk membayar utangnya. Mungkin dia merasa terbebani atau malu, tetapi sebagai teman seharusnya ada komunikasi yang jelas dan terbuka.
Jadi, jika kita merasa seperti menjadi detektif yang terus-terusan harus mengejar informasi tentang utang, mungkin saatnya kita menjadi waspada. Kita memiliki hak untuk mengetahui, dan teman sejati seharusnya dapat berkomunikasi dengan baik, bukan menghindar dari tanggung jawab.
4. Sering Meminjam Tanpa Membayar
Kita mencapai tanda yang keempat, yaitu teman yang sepertinya memiliki kebiasaan sering meminjam uang namun entah mengapa jarang atau bahkan tidak pernah mengembalikannya. Bayangkan, kita sudah dengan rela hati meminjamkan uang, tetapi teman kita ini seolah-olah tidak memiliki niat baik untuk melunasi utangnya meskipun sudah sering berbicara tentang uang, namun hasilnya tetap nihil.
Tanda ini dapat menjadi penyebab ketidaknyamanan terutama jika jumlah uang yang dipinjam sudah cukup besar dan sudah berlangsung lama tanpa ada kabar. Hal ini dapat membuat kita berpikir, "Eh, kenapa seperti ini ya?"
BACA JUGA:5 Strategi Mengatur Keuangan, Pahami Dulu Filosofi Uang
Jadi, jika teman kita sering meminjam uang tanpa pernah membayar atau bahkan lupa, jika masih ada utang itu bisa menjadi pertanda bahwa kita mungkin perlu lebih berhati-hati dalam memberikan pinjaman kepadanya. Kita juga perlu menjaga aspek saling hormat menghormati dalam hubungan persahabatan.
5. Alasan Peminjaman yang Aneh
Teman yang memiliki alasan peminjaman yang terkesan aneh atau sulit dipertanggungjawabkan. Bayangkan, teman kita meminta pinjaman uang dengan alasan yang terdengar tidak masuk akal atau terlalu rumit. Misalnya, dia butuh uang untuk membeli sesuatu yang seharusnya tidak memerlukan uang sebanyak itu atau alasan yang terus berubah-ubah dan membuat kita bingung.
Tanda ini perlu diperhatikan karena teman kita mungkin tidak benar-benar membutuhkan uang untuk keperluan yang dia sebutkan. Mungkin dia sedang dalam situasi yang tidak jelas atau bahkan memanfaatkan situasi untuk meminjam lebih banyak dari yang seharusnya.
Jadi, jika teman kita memiliki alasan yang membuat kita berpikir, "Apakah ini benar?" atau bahkan kita merasa ada sesuatu yang tidak beres, itu bisa menjadi tanda bahwa kita perlu lebih berhati-hati dan mungkin perlu memeriksa kembali sebelum meminjamkan uang lagi.
Jangan lupa bahwa dalam menghadapi situasi ini, komunikasi yang terbuka dan jujur adalah kunci utama. Saling pengertian dan mendengarkan satu sama lain dapat mencegah terjadinya ketidaknyamanan atau konflik yang lebih besar.
Tetaplah berhati-hati dalam memberikan pinjaman, jaga kesehatan hubungan, dan ambil tindakan bijak jika diperlukan. Ingatlah, kejujuran dan batasan yang jelas dapat menjaga keharmonisan hubungan.