RADAR JABAR - Menteri Luar Negeri Iran, Hossein Amir-Abdollahian, mengingatkan perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tentang "konsekuensi buruk" yang mungkin terjadi jika Israel melancarkan serangan tambahan di Rafah, Gaza selatan, pada Senin (12/2).
"Tel Aviv akan menghadapi dampak yang merugikan jika melakukan perluasan kejahatan perang dan genosida terhadap pengungsi Palestina di Rafah," ujar pernyataan Abdollahian di platform X.
Netanyahu memerintahkan tentara Israel untuk merencanakan rencana ganda berupa evakuasi warga sipil dari Rafah, tempat tinggal lebih dari 1,4 juta pengungsi akibat perang. Selain itu, ia menugaskan untuk mengalahkan "batalion Hamas" yang masih ada.
BACA JUGA:Ratusan Orang Dilaporkan Tewas dalam Serangan Israel di Rafah
Warga Palestina telah mengungsi ke Rafah sebagai respons terhadap serangan berkelanjutan Israel di seluruh kawasan Palestina sejak 7 Oktober.
Dampak serangan Israel termasuk korban jiwa sebanyak 28.340 orang, merusak berat dan kekurangan barang kebutuhan.
BACA JUGA:Medali Olimpiade Paris Terbuat dari Potongan Logam Menara Eiffel
Akibat perang di Gaza, 85 persen penduduk mengungsi dengan keterbatasan makanan, air bersih, dan obat-obatan. Sementara itu, 60 persen infrastruktur di wilayah itu mengalami kerusakan atau hancur, menurut Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Pada bulan Januari, Mahkamah Internasional (ICJ) mengeluarkan perintah sementara kepada pemerintah Israel agar menghentikan tindakan genosida dan mengambil langkah untuk memastikan bantuan kemanusiaan mencapai warga sipil di Gaza.*