Radar Jabar – Istana Buckingham mengumumkan pada Senin 4 Februari 2024 bahwa Raja Charles III didiagnosis kanker dan sudah mulai menjalani perawatan.
Diagnosis kanker pada Raja berusia 75 tahun tersebut tidak lama pasca dirinya dirawat akibat pembesaran prostat.
“Yang Mulia dirawat karena pembesaran prostat jinak. Selama intervensi inilah masalah terpisah yang menjadi perhatian dicatat dan kemudian didiagnosis sebagai bentuk kanker,” ujar juru bicara istana, dikutip dari Antara.
BACA JUGA:Amerika Serikat Memulai Serangan Balasan di Irak dan Suriah
Istana Buckingham juga menjelaskan melalui sebuah pernyataan bahwa “Raja hari ini telah memulai jadwal perawatan rutin, di mana dia telah disarankan oleh para dokter untuk menunda tugas-tugas yang berhubungan dengan publik”.
Pernyataan itu menyebut Raja akan terus menjalankan urusan kenegaraan dan dokumen seperti biasa sepanjang periode ini.
“Yang Mulia telah memilih untuk mengabarkan diagnosisnya guna mencegah spekulasi dan dengan harapan dapat membantu pemahaman publik demi semua orang yang terkena dampak kanker di seluruh dunia,” tuturnya.
Pada Senin pagi waktu setempat, sang raja melakukan perjalanan dari Sandringham di Norfolk menuju London guna memulai perawatan sebagai pasien rawat jalan. Ia tampak berada di kebaktian gereja di Sandringham hari Minggu dan melambaikan tangan kepada khalayak.
BACA JUGA:Pemerintah Tiongkok Tidak Mempermasalahkan Bila Trump Kembali Menjabat Sebagai Presiden AS
Raja Charles, menurut Sky News, ada di kediamannya di London malam ini. Adapun seputar stadium kanker atau prognosisnya belum ada rincian lebih lanjut.
Sementara itu Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak sudah memberikan pernyataan terkait kondisi Raja Charles III. Rishi berharap Raja bisa pulih secepatnya dan sembuh total.
“Saya yakin dia akan segera kembali sehat sepenuhnya dan saya tahu seluruh negeri ini akan mendoakannya,” kata Perdana Menteri berusia 43 tahun itu.
Sumber: Antara.