Fluoride memiliki peran penting dalam melindungi gigi dari kerusakan. Kurangnya fluoride dalam air minum atau tidak menggunakan pasta gigi yang mengandung fluoride dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. Fluoride membantu memperkuat enamel dan mengurangi kemungkinan terjadinya karies.
4. Genetika
Beberapa orang mungkin lebih rentan terhadap gigi berlubang karena faktor genetika. Keberagaman dalam struktur gigi dan kualitas saliva dapat memengaruhi kemampuan alami tubuh untuk melindungi gigi dari serangan bakteri dan asam.
5. Kondisi Kesehatan Umum
Beberapa kondisi kesehatan umum, seperti diabetes, dapat meningkatkan risiko gigi berlubang. Diabetes dapat mengganggu keseimbangan gula dalam tubuh, sehingga mempercepat pertumbuhan bakteri di mulut dan merusak gigi.
BACA JUGA: 8 Penyebab Utama Gigi Kuning Meski Rajin Sikat Gigi, Cek Penjelasannya!
6. Kurangnya Perawatan Rutin
Mengabaikan perawatan rutin oleh dokter gigi, seperti pemeriksaan dan pembersihan gigi secara teratur, dapat memperbesar risiko gigi berlubang. Kunjungan rutin ke dokter gigi membantu mendeteksi masalah sedini mungkin dan mencegah perkembangan lebih lanjut.
7. Merokok dan Konsumsi Alkohol
Kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol tidak hanya merugikan kesehatan umum, tetapi juga dapat menyebabkan masalah kesehatan gigi, termasuk gigi berlubang.
Zat-zat kimia dalam rokok dapat merusak enamel gigi, sementara alkohol dapat mengurangi produksi saliva yang berfungsi sebagai pelindung alami gigi.
Dalam upaya pencegahan gigi berlubang, perubahan gaya hidup sehat, kebersihan gigi yang baik, dan perawatan rutin oleh dokter gigi sangatlah penting.
Pemahaman mendalam tentang faktor-faktor penyebab ini dapat membantu masyarakat mempertahankan kesehatan gigi mereka dan mencegah terjadinya masalah karies yang dapat memengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.