RADAR JABAR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Provinsi Jawa Barat (Jabar) melaporkan bahwa 338 orang yang terkena dampak banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, masih tinggal di posko pengungsian karena kediaman mereka masih tertutup oleh lumpur.
“Jadi yang masih mengungsi itu 132 KK (Kepala Keluarga) atau sebanyak 338 jiwa. Jadi mereka masih bertahan karena rumahnya masih ada pembersihan dari material lumpur dan sampah,” ujar Pranata, selaku Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat di Kabupaten Bandung, hari Senin (15/1)
Dia menjelaskan bahwa meskipun banjir di Kabupaten Bandung sudah mulai reda, masih ada puluhan rumah yang memerlukan pembersihan dari material lumpur yang dibawa banjir.
Dia menambahkan bahwa saat ini petugas dari BPBD Kabupaten Bandung serta TNI/Polri tengah berusaha membersihkan rumah-rumah warga dari material tersebut, agar penghuni dapat kembali ke rumah mereka.
“Kalau kondisi sih sudah surut ya, cuma masih banyak material lumpur yang saat ini masih kami lakukan pembersihan di rumah-rumah warga,” ucapnya.
Hadi menyatakan bahwa BPBD Jabar sudah menyiapkan posko pengungsian yang terpusat di SMP 1 Dayeuhkolot untuk menampung korban banjir.
Dia juga menyampaikan bahwa BPBD kabupaten bersama pihak lainnya telah mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan konsumsi warga yang masih mengungsi.
“Kebutuhan dasar pasti kami selalu utamakan, seperti pasokan air dan makanan kami jamin,” tutur Hadi.
Selain itu, dia juga menghimbau masyarakat agar waspada terhadap cuaca ekstrem dan memperhatikan informasi cuaca yang bisa menyebabkan bencana di puncak musim hujan.
“Untuk wilayah Bandung Raya ini pada bulan Februari-Maret akan memasuki puncak musim hujan, sehingga masyarakat perlu mewaspadai potensi bencana baik banjir ataupun tanah longsor,” katanya lagi.
Sebelumnya, pada Kamis (11/1), hujan lebat di Kabupaten Bandung menyebabkan tanggul Sungai Cigede jebol, yang mengakibatkan banjir besar di Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, dan sekitarnya, dengan 2.203 rumah tergenang.*