RADAR JABAR - Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menyatakan bahwa telah ditemukan bukti signifikan adanya korupsi di dalam angkatan bersenjata negara tersebut pada Selasa (9/1).
Dalam sebuah postingan Facebook, Umerov mengungkapkan bahwa hasil audit terkini yang dilakukan oleh Kementerian Pertahanan dan Inspektur Jenderal menunjukkan adanya kegiatan korupsi.
Umerov menyebut bahwa jumlah korupsi yang terungkap mencapai lebih dari 10 miliar hryvnia (berkisar Rp4,07 triliun) hanya dalam periode empat bulan terakhir, belum termasuk kasus-kasus sebelumnya.
BACA JUGA:Tiongkok Lakukan Sanksi Terhadap Lima Perusahaan Amerika sebagai Respon Balasan
Pada Desember tahun lalu, Umerov menyatakan bahwa Layanan Keamanan Ukraina, bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan, berhasil menggagalkan sebuah skema korupsi dalam pembelian amunisi yang nilainya hampir mencapai 1,5 miliar hryvnia.
“Berita terkait penahanan dan kasus kriminal yang Anda lihat akhir-akhir ini adalah sebuah perubahan. Perubahan yang akan lebih sering terlihat," ujar Umerov.
Dia menambahkan, "Salah satu prioritas tim Kementerian Pertahanan adalah membersihkan sistem dari pihak-pihak yang tidak menguntungkan –baik di dalam maupun di luar sistem institusi,”
BACA JUGA:Kim Jong Un Berbelasungkawa kepada PM Jepang Fumio Kishida Akibat Gempa di Jepang
Umerov juga menyatakan bahwa Kementerian Pertahanan sedang berupaya menangani masalah korupsi “secara sistematis” dan menerapkan “struktur pengadaan baru yang sesuai dengan standar NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara).”
Dia menjelaskan bahwa kini pembelian persenjataan dilaksanakan melalui dua entitas khusus.
“Dalam empat bulan, kami berhasil menyelamatkan sekitar 3,5 miliar hryvnia untuk seluruh pembelian logistik. Ini kira-kira sebesar 20% dari jumlah pembelian yang direncanakan,” ucap Umerov.
Rustem Umerov, yang ditunjuk sebagai menteri pertahanan Ukraina pada September 2023, telah menegaskan bahwa salah satu fokus utamanya selama menjabat adalah pemberantasan korupsi.*