RADAR JABAR - Dalam dunia kucing, warna bulu tidak sekadar soal estetika, melainkan juga berkaitan dengan genetika yang menarik. Banyak yang bertanya mengapa kucing oranye seringkali jantan dan bukan betina?
Salah satu fenomena yang sering menimbulkan rasa ingin tahu adalah kecenderungan kucing oranye yang kebanyakan jantan. Fenomena ini bukanlah sekedar mitos atau kebetulan, melainkan hasil dari interaksi yang rumit antara genetika dan kromosom.
Bagi yang penasaran mengapa kucing oranye seringkali jantan, dan jarang ada kucing oranye betina mari simak pembahasannya disini!
Faktor Genetik
Untuk memahami fenomena ini, pertama-tama kita harus mengerti bagaimana gen warna pada kucing bekerja. Warna bulu kucing dikontrol oleh beberapa gen, tetapi warna oranye (juga dikenal sebagai merah atau kuning) dikontrol oleh gen yang disebut "O" yang ini bersifat dominan dan terletak pada kromosom X. Inilah kunci mengapa lebih banyak kucing jantan yang berwarna oranye.
Kucing jantan memiliki satu kromosom X dan satu kromosom Y (XY), sedangkan kucing betina memiliki dua kromosom X (XX). Seekor kucing jantan hanya memerlukan satu alel O dari induknya untuk menjadi oranye. Di sisi lain, kucing betina memerlukan dua alel O – satu dari masing-masing orang tua – untuk menampilkan warna yang sama.
Jika kucing betina hanya mendapat satu alel O, warna bulunya akan menjadi campuran, seringkali menjadi pola tortoiseshell atau calico.
Statistik genetika ini membawa kita ke alasan mengapa kucing oranye umumnya jantan. Karena kucing jantan hanya memerlukan satu kopi gen O untuk menjadi oranye, probabilitasnya menjadi lebih tinggi dibandingkan dengan kucing betina yang memerlukan dua kopi gen tersebut.
Ini berarti hanya sekitar 1 dari 4 kucing oranye yang merupakan betina, yang membuatnya menjadi lebih langka.
BACA JUGA:6 Alasan Kucing Suka Makan Rumput yang Wajib Catlovers Tahu!
Faktor Perkawinan Kucing
Selain itu, ada juga faktor penyebaran genetik. Kucing jantan oranye yang kawin dengan kucing betina non-oranye masih dapat menghasilkan kucing jantan oranye (jika betina membawa alel O tersembunyi), tapi tidak akan menghasilkan kucing betina oranye kecuali jika betina juga membawa alel O yang diketahui bahwa kombinasi ini lebih jarang terjadi di alam.
Namun, patut ditekankan bahwa warna bulu tidak mempengaruhi kepribadian atau kesehatan kucing. Mitos-mitos yang beredar tentang kepribadian kucing berdasarkan warna bulunya tidak memiliki dasar ilmiah yang kuat.
BACA JUGA:Mengapa Kucing Lebih Sering Tidur? Memahami Pola Tidur Kucing Peliharaan
Dalam praktiknya, penelitian dan pengamatan terhadap kucing oranye ini membuka wawasan yang lebih luas mengenai bagaimana genetika bekerja dalam dunia hewan.
Meskipun warna bulu hanyalah salah satu aspek dari banyak karakteristik fisik kucing, pemahaman kita tentang genetika bisa memberikan wawasan yang lebih dalam tentang bagaimana ciri-ciri ini diwariskan dan bagaimana mereka berkembang.
Secara keseluruhan, keunikan kucing oranye sebagai mayoritas jantan adalah contoh menarik dari bagaimana genetika berperan dalam dunia hewan. Meski langka, kucing betina oranye tetap ada dan sama menariknya dengan rekan jantan mereka.