Setelah memahami ilusi kekayaan, kita dapat bersama-sama menyadari bahwa kunci kesuksesan finansial bukanlah seberapa banyak uang yang bisa kita habiskan, melainkan kecerdasan dalam mengelola uang.
Cara Menjadi Kaya yang Sesungguhnya
Berapa harga yang harus dibayar untuk terlihat kaya dan bagaimana hal tersebut dapat menjadi hambatan nyata untuk mencapai kekayaan sejati? Kita semua tahu bahwa dalam era media sosial saat ini, tren ditentukan oleh apa yang sedang populer, yang menyebabkan banyak orang ikut-ikutan, terutama dalam hal konsumerisme.
Hasrat untuk mengikuti tren di media sosial seringkali membuat orang boros melebihi batas yang seharusnya. Misalnya, melihat makanan yang sedang viral dan langsung membelinya, atau melihat barang yang sedang tren kemudian langsung membelinya saat ada diskon atau promo flash sale.
Tren konsumerisme yang mengkhawatirkan ini menunjukkan seberapa besar uang yang harus dikeluarkan untuk terlihat kaya. Hal ini menjadi sesuatu yang sering dibicarakan oleh Dave Ramsey, yang dengan tegas menyatakan, "kamu harus memiliki kendali atas uangmu atau kekurangan uang akan selalu mengendalikan kamu."
Kutipan ini menyoroti seberapa berbahayanya mengeluarkan uang hanya untuk terlihat kaya, seperti membeli mobil mahal, pakaian branded, dan barang mewah lainnya. Tindakan ini bukan hanya menguras sumber daya saat ini, tetapi juga dapat memasukkan seseorang ke dalam siklus berbahaya, yaitu utang dan ketidakstabilan finansial.
Ramsey memperingatkan bahwa perilaku semacam ini tidak hanya menghabiskan sumber daya saat ini, tetapi juga dapat menyebabkan kehilangan peluang untuk berinvestasi dalam masa depan. Oleh karena itu, menjadi penting untuk memiliki kendali penuh atas keuangan pribadi dan menghindari jebakan kebiasaan mengeluarkan uang demi tampil kaya, yang pada akhirnya dapat menghambat kemampuan untuk membangun kekayaan sejati.
Ironisnya, saat Anda sibuk berbelanja untuk terlihat kaya, Anda justru semakin menjauh dari kemakmuran finansial yang sejati. Ramsey menjelaskan ini dengan menggunakan konsep opportunity cost. Sebagai contoh, bayangkan dampak jangka panjangnya jika Anda mengeluarkan Rp300 juta untuk membeli mobil daripada menginvestasikannya dalam berbagai portofolio.
Mungkin Anda membeli mobil tanpa pertimbangan matang, mungkin saja Anda tidak benar-benar membutuhkannya, tapi Anda tetap membelinya hanya untuk gaya atau pamer. Namun, mobil tersebut nilainya akan turun seiring waktu, sementara nilai investasi dapat tumbuh secara eksponensial, menambah kekayaan Anda.
Ramsey juga menyoroti beban psikologis dari mengikuti gaya hidup orang lain. Stres dan kecemasan yang muncul dari usaha menjaga gaya hidup tertentu dapat menjadi sangat luar biasa.
Ini seperti berpartisipasi dalam lomba yang tidak pernah berakhir, di mana garis finishnya terus bergerak semakin menjauh dari kita. Gaya hidup yang terus-menerus mencari validasi dari barang-barang materi dapat membuat kita kekurangan kepuasan dan kebahagiaan.
Tidak peduli seberapa banyak uang yang dikeluarkan, usaha untuk terlihat kaya pada akhirnya memiliki dua konsekuensi: menghalangi pertumbuhan finansial dan mengganggu kesehatan mental.
Ramsey memberikan saran untuk tidak terlalu fokus pada terlihat kaya, melainkan lebih baik fokus untuk menjadi kaya. Selanjutnya, kita akan membahas konsep kekayaan yang tidak mencolok atau "stealth wealth" dan bagaimana ini dapat menjadi kunci untuk benar-benar bebas secara finansial.
Mengenal Konsep Stealth Wealth
Di dunia di mana 1% orang terkaya memiliki lebih dari dua kali lipat kekayaan dari 6,9 miliar orang di seluruh dunia, konsep stealth wealth bukan hanya strategi, tetapi juga menjadi anugerah bagi kesejahteraan finansial semua orang. Ramsey, yang ahli dalam urusan keuangan, sering mengakui kehebatan cara sederhana ini untuk mencapai kekayaan, seperti "berperilaku sesuai dengan penghasilanmu."
Ide di balik stealth wealth adalah tentang mendapatkan dan menjaga uang dengan cara yang tidak terlalu terlihat oleh orang lain. Melaksanakan stealth wealth berarti menyimpan uang dalam investasi seperti saham, properti, atau rencana pensiun, bukan di barang-barang yang terlihat mewah dan cepat kehilangan nilai, seperti fashion atau mobil mahal.
Keindahan dari stealth wealth terletak pada sifatnya yang tidak mencolok, namun selektif. Orang-orang yang menerapkan konsep ini dapat membangun pondasi finansial yang kuat tanpa menarik perhatian, karena fokusnya terletak pada akumulasi aset, bukan pada konsumerisme yang mencolok.
Pendekatan ini tidak hanya menciptakan stabilitas finansial, tetapi juga melindungi dari risiko-risiko yang mungkin muncul jika terlalu memamerkan kekayaan, seperti pencurian atau kecemburuan sosial.