RADAR JABAR - Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung telah menyelenggarakan pelatihan kewirausahaan bagi warga dari empat kabupaten dan satu kota dengan tujuan untuk menjadi pengusaha di sektor kuliner mi.
Suharma, Direktur Poltekesos Bandung, menyatakan bahwa pelatihan ini didukung oleh pihak swasta dan mencakup materi kreasi sajian mi, variasi jenis usaha, pemasaran, pengelolaan keuangan, dan dukungan bahan usaha. Ini merupakan upaya agar warga memiliki keterampilan, ketahanan, dan semangat juang dalam menjalankan usaha pilihan mereka.
"Setelah pelatihan juga warga mendapat gerobak untuk menunjang kegiatan usaha, lengkap dengan bahan dagangannya ini, sebagai upaya perwujudan kemandirian warga penerima bantuan. Sehingga bisa beraktivitas dan keluar dari ketergantungan menerima bantuan," ujar Suharma dalam keterangan di Bandung, Jawa Barat, pada Jumat (22/12).
Suharma menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari kegiatan Dies Natalis Poltekesos ke-59 dan diberikan kepada warga dari Kabupaten Sumedang (20 orang), Kabupaten Garut (40 orang), Kabupaten Bandung (10 orang), Kabupaten Bandung Barat (10 orang), dan Kota Bandung (20 orang).
Selain itu, Poltekesos juga melibatkan mahasiswanya untuk berlatih di bidang kewirausahaan, termasuk pembuatan mie, sehingga para mahasiswa dapat menjadi pendamping bagi warga yang menerima bantuan dari Kementerian Sosial.
"Langkah yang digagas ini sebagai ajang bagi mahasiswa mengembangkan kompetensi dan kapabiltasnya, untuk praktik langsung sesuai dengan kompetensi keilmuan yang diperoleh di bangku kuliah. Termasuk bagi para dosen untuk mengembangkan kompetensi, kapasitas dan kapabilitasnya, 'quick response' atas berbagai gejala dan fenomena sosial di berbagai tipologi masyarakat," ungkapnya.
Ketua Pengabdian Pada Masyarakat Poltekesos, Yuti Sri Ismudiyati, yang juga merupakan project manager, menyatakan bahwa kegiatan ini sesuai dengan status Poltekesos sebagai perguruan tinggi vokasi yang lebih fokus pada praktik daripada ilmu teoritis.
Lebih lanjut, dia menyatakan bahwa sesuai dengan tupoksinya, Kementerian Sosial memiliki target agar warga penerima bantuan dapat mandiri dan memiliki kemampuan ekonomi terlepas dari kemiskinan.
"Jadi memang dari warga juga harus ada kemauan, harus ada semangat untuk hidup lebih baik," ujar Yuti.
Yuti berharap agar Poltekesos menjadi tulang punggung dalam implementasi tupoksi Kementerian Sosial di bidang rehabilitasi sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan, dan jaminan sosial.
BACA JUGA:Jelang Nataru, Forkopimda Sukabumi Musnahkan Barang Bukti Narkoba dan Minuman Keras
"Poltekesos senantiasa harus dekat dengan induknya, dan berkontribusi langsung menjawab dan menyelesaikan berbagai persoalan sosial yang makin berkembang," tuturnya.
Bupati Garut, Rudy Gunawan, menyambut baik langkah Poltekesos sebagai perguruan tinggi kedinasan yang memberdayakan warga ekonomi lemah di bidang kewirausahaan.
"Di Garut sendiri banyak potensi yang bisa dikembangkan. Semoga dengan pelatihan kewirausahaan ini akan memperkuat daya dorong peningkatan ekonomi dan mengurangi angka kemiskinan, khususnya di Kabupaten Garut," ucap Rudy.