Radar Jabar – Kelompok hak asasi manusia Euro-Med Monitor merilis sebuah penelitian pada Rabu (20/12/2023). Hasilnya, ada sekitar 71% penduduk Gaza mengalami kelaparan ekstrem imbas terus menderita serangan tanpa henti yang dilakukan oleh Israel.
Sebanyak 98% responden dari temuan yang melibatkan sampel 1.200 orang tersebut mengaku mengonsumsi makanan yang tidak layak.
Temuan itu menyebut 64% responden mengklaim mengonsumsi buah, makanan mentah, rumput, serta bahan-bahan kadaluarsa demi mengisi perut mereka.
Menurut penelitian tersebut pun jatah air, termasuk air minum, mandi serta air bersih, berkurang menjadi 1,5 liter/orang setiap hari.
BACA JUGA:AS Sampaikan Keprihatinan Terkait Pembunuhan Ibu dan Anak di Gereja Gaza oleh Israel
“Jumlah ini berkurang 15 liter dari jumlah kebutuhan air untuk bertahan hidup berdasarkan standar internasional,” bunyi hasil penelitian tersebut dikutip dari Antara.
Selain itu terungkap bahwa 66% responden mengaku pernah mengalami diare, ruam kulit atau penyakit saluran cerna selama satu bulan terakhir.
Bombardir Israel di darat dan udara sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 sudah menewaskan sekitar 19.667 warga Palestina. Sementara juga melukai 52.586 orang.
BACA JUGA:Perlakuan Dibedakan dengan Warga Israel, Keluarga Palestina-AS Gugat Pemerintahan Biden
Otoritas di kantong Palestina itu mengungkapkan mayoritas korban merupakan perempuan dan anak-anak.
Perang ini menimbulkan kehancuran di Gaza, dengan setengah persediaan rumah di area pesisir rusak atau hancur. Lalu juga nyaris dua juta penduduk mengungsi di tengah situasi krisis makanan serta air bersih.
Di lain sisi, nyaris 1.200 orang Israel dipercaya mati dan lebih dari 130 orang masih disandera.
Sumber: Antara.