Patriarkat Yerusalem menyatakan bahwa salah satu perempuan tewas saat mencoba menyelamatkan yang lain setelah dia sendiri terluka, sementara tujuh orang lainnya terluka ketika berusaha melindungi orang lain di kompleks gereja.
"Tidak ada peringatan dan pemberitahuan. Mereka ditembak dengan kejam di dalam lingkungan Paroki, di mana tidak ada pihak yang berperang," kata Patriarkat Yerusalem dalam sebuah pernyataan.
Insiden tersebut menuai kecaman dari Paus Fransiskus, yang pada tanggal 17 Desember menyebut tindakan Israel di Gaza sebagai penggunaan taktik terorisme. Paus juga menyebutkan identitas kedua korban sebagai Nahida Khalil Anton dan putrinya, Samar.
Sementara itu, pihak Israel menyatakan bahwa kasus pembunuhan tersebut sedang dalam proses peninjauan.*