JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani mengajak pemerintah untuk meningkatkan lagi upaya pelaksanaan program vaksinasi COVID-19, termasuk pemberian vaksin booster.
"Adanya pasien COVID-19 yang meninggal dunia, harus menjadi peringatan bagi kita semua," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis (14/11).
Puan Maharani menganjurkan pemerintah untuk meningkatkan upaya dalam menyosialisasikan dan mendidik masyarakat mengenai vaksinasi, sambil meningkatkan layanan vaksinasi. Ini dianggap sebagai langkah awal untuk mengantisipasi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia.
Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta melaporkan dua pasien positif COVID-19 meninggal dunia setelah terinfeksi virus tersebut. Kedua individu yang berusia 81 dan 91 tahun memiliki penyakit bawaan dan belum menerima dosis vaksin keempat.
BACA JUGA:Semakin Banyak Lonjakan Covid Varian Baru di Asia Tenggara, Kepala Kemenkes: Sudah Masuk Indonesia
Dalam konteks ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat peningkatan kasus COVID-19 yang signifikan sejak akhir Oktober 2023. Pada periode 1-26 Oktober, terdapat 230 kasus, yang meningkat 54 persen menjadi 355 kasus pada 1-26 November 2023.
Peningkatan ini diyakini terkait dengan masuknya varian Eris atau EG.5 dan EG.2. Varian XBB.1.5 dari subvarian Omicron menjadi penyebab utama meningkatnya COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat.
Puan menekankan perlunya pemerintah memastikan ketersediaan dosis vaksin di setiap fasilitas kesehatan, terutama menjelang libur panjang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
“Semua Puskesmas dan fasilitas kesehatan yang ditunjuk untuk pelayanan vaksinasi, harus memiliki stok dosis vaksin COVID. Sehingga masyarakat bisa mendapat vaksinasi dengan cepat, demi meningkatkan kembali antibodi dalam tubuh dan memperpanjang perlindungan dari keparahan maupun kematian akibat infeksi," tegas Puan.
Selanjutnya, menurutnya, di setiap wilayah perlu memastikan bahwa fasilitas kesehatan tersedia secara nyaman dan aman. Selain itu, perlu juga menyiapkan kembali ruang isolasi untuk mengakomodasi pasien yang dikonfirmasi positif terinfeksi virus COVID-19.