Kesimpulan
Meskipun memiliki rasa yang khas dan gizi yang baik, jengkol sering kali dihindari karena aroma kuat yang melekat pada dagingnya. Kandungan senyawa organosulfur, gas amonyak, protein, asam amino, proses fermentasi, variabilitas genetik, dan metode pengolahan semuanya berkontribusi pada aroma khas jengkol.
Meskipun bagi sebagian orang aroma ini menjadi daya tarik tersendiri, pemahaman tentang kandungan kimia di balik bau jengkol dapat membantu dalam merancang cara pengolahan yang dapat mengurangi atau memodifikasi aroma tersebut, sehingga jengkol dapat lebih diterima oleh berbagai kalangan pecinta kuliner.