Meskipun demikian, fakta-fakta mengenai kekacauan di internal pasukan Israel berusaha disembunyikan agar tidak mempengaruhi moral tentara lainnya.
4. Kehilangan Banyak Alutista
Brigade Al-Qassam, melalui pernyataan di Telegram, mengungkapkan bahwa mereka berhasil menghabisi tentara dan menghancurkan alat utama sistem pertahanan Israel pada 19 November 2023.
Selain itu, 29 kendaraan militer Israel di beberapa wilayah di Jalur Gaza juga menjadi target serangan dari Hamas. Brigade tersebut juga menyatakan bahwa mereka berhasil menargetkan kendaraan militer Israel di selatan, termasuk pangkalan militer Telim di Gurun Negev.
Dalam laporan dari Defense Security Asia pada 26 November 2023, disebutkan bahwa 335 kendaraan militer Israel hancur selama konflik di Gaza, Israel, dan Libanon Selatan. Kendaraan lapis baja, tank, helikopter, bus, dan lainnya termasuk dalam kategori kendaraan yang rusak atau hancur.
Laporan sebelumnya berdasarkan citra satelit di Jalur Gaza Utara menyatakan bahwa 88 kendaraan lapis baja dan tank militer mengalami kerusakan parah atau hancur akibat tembakan senjata anti tank yang dilakukan oleh unit kecil pejuang Hamas.
BACA JUGA:Biden Desak PM Israel Untuk Lindungi Warga Sipil Gaza
Pengamat pertahanan internasional menyebutkan bahwa angka ini mencakup 23% dari total 383 kendaraan lapis baja yang terdeteksi beraksi di utara Jalur Gaza. Semakin banyaknya alutista yang rusak dan hilang, maka kekalahan Israel akan semakin dekat.
5. Membengkaknya Anggaran Militer
Pemerintah Israel telah menyetujui revisi anggaran tahun 2023 yang mempertahankan pengeluaran diskresioner untuk sekolah-sekolah agama dan prioritas lainnya yang diminta oleh mitra koalisi. Namun, semua anggota Partai oposisi Benny Gantz yang tergabung dalam pemerintah memberikan suara menentang anggaran yang direvisi.
Sikap pemerintah ini memicu kemarahan dari para investor dan banyak ekonom terkemuka. Mereka mendesak Netanyahu dan para sekutunya untuk segera menyadari dan menghentikan pembiayaan yang tidak penting untuk perang.
Gubernur Bank Sentral Israel, Amir Yaron, dalam keterangannya pada 27 November lalu, menyatakan bahwa pemerintah harus menunjukkan komitmennya pada tanggung jawab fiskal dengan mengurangi pengeluaran yang kurang penting.
Defisit anggaran ditetapkan sebagai 3,7% dari PDB, hampir 1% lebih tinggi dari yang diantisipasi sebelum perang. Bank Sentral Israel memperkirakan biaya keseluruhan perang sebesar 53 miliar dolar atau sekitar Rp816 triliun, yang sebagian besar didanai dari utang pemerintah.
6. Tiga Jenderal IDF Tewas
Kabar tewasnya tiga Jenderal Israel tengah menjadi topik pembicaraan. Awalnya, akun Twitter @avolanza merilis sejumlah nama yang disebut tewas dalam perang melawan sayap militer Hamas. Akun ini dianggap cukup terpercaya karena sudah terverifikasi dan secara rutin mengabarkan perkembangan perang Israel-Hamas.
BACA JUGA:Jubir IDF Sampaikan Penyebab Wabah Diare di Kelompok Pasukan Tentara Israel
Ketiga Jenderal Zionis yang disebut tewas adalah Kemil Baram dari Safety Unit, Yehvam Atos dari Invincible Train Battalion, dan Avihai Ozer dari Logistic Assistant Unit. Meskipun demikian, pasukan pertahanan Israel (IDF) belum mengkonfirmasi kabar tersebut.
Pada 20 November, IDF mengklaim telah membombardir daerah Jabaliah dan menghancurkan tiga pintu masuk terowongan yang berisi anggota Hamas serta peluncur roket di daerah tersebut.
Sebaliknya, juru bicara Brigade Al-Qassam, Abu Ubaidah, menyatakan bahwa serangan oleh pasukan Brigade Al-Qassam terus berlangsung dengan menggunakan rudal Al-Yassin 105, Shawaz, dan Rocket Tandem 85.