RADAR JABAR - Puan Maharani, selaku Ketua DPR RI telah mendorong pengembangan industri pemurnian tembaga atau pembangunan smelter di Indonesia.
"Pembangunan smelter akan menjadi langkah sangat positif, untuk mewujudkan program hilirisasi industri serta meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar," ungkapnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (11/12).
Pernyataan tersebut diutarakan Puan saat melakukan kunjungan kerja (kunker) ke PT Freeport Indonesia di Tembagapura, Mimika, Papua Tengah, pada Minggu (10/12). Menurutnya, pembangunan smelter dapat memberikan dampak positif dengan meningkatkan penyerapan tenaga kerja, khususnya bagi masyarakat lokal di Papua.
BACA JUGA:Respons Kritik BEM UGM, Presiden Jokowi Ingatkan Soal Etika dan Sopan Santun Ketimuran
Puan melakukan kunker di Freeport, salah satu tambang emas terbesar di Indonesia. Ia menginspeksi area Tambang Grasberg hingga kantor operasi tambang bawah tanah untuk memeriksa ruang kendali jarak jauh.
Menurut Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Freeport dapat memperpanjang Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dengan syarat membangun smelter lainnya di Indonesia, terutama di daerah Papua.
Dalam pembangunan smelter baru, Freeport juga diwajibkan memberikan 10 persen saham kepada perusahaan milik negara, yaitu Mind ID, melalui induk holding BUMN tambang. Saat ini, Freeport tengah menyelesaikan pembangunan smelter di kawasan Java Integrated and Industrial Port Estate (JIIPE) di Gresik, Jawa Timur.
Oleh karena itu, Puan menegaskan pentingnya kontribusi Freeport terhadap pembangunan Indonesia. Tidak hanya terhadap penerimaan negara, tetapi juga melibatkan sektor pembukaan lapangan kerja baru melalui pembangunan smelter di tanah air.
BACA JUGA:Bawaslu Minta Masyarakat Waspada Politik Uang Melalui Dompet Digital Jelang Pemilu 2024
"Selain terus berkontribusi pada penerimaan negara yang harus terus ditingkatkan, juga sangat penting agar Freeport berusaha membuka sebanyak-banyaknya kesempatan kerja bagi masyarakat Indonesia. Karena itu harus didukung dengan program hilirisasi yang berdampak pada peningkatan penyerapan tenaga kerja," pesan Puan
Puan juga mengingatkan Freeport untuk menjaga keberlanjutan lingkungan dan kesehatan masyarakat sekitar dengan memperhatikan proses pembuangan limbah tailing. Menurutnya, hal tersebut harus menjadi prioritas dalam program pembangunan smelter.
"PTFI harus bisa berinvestasi dalam teknologi pemurnian limbah yang canggih dan ramah lingkungan. Penerapan sistem pemisahan dan pengolahan limbah tailing yang efisien dapat membantu mengurangi dampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan sekitar," pungkasnya.*