RADAR JABAR - Korban tewas akibat banjir yang diakibatkan oleh badai El Nino di Kenya terus bertambah, mencapai 136 orang setelah setidaknya 16 individu meninggal dalam periode 24 jam terakhir, demikian yang diungkapkan oleh pihak berwenang pada Kamis (30/11).
Kementerian Dalam Negeri, yang mengonfirmasi jumlah korban jiwa terbaru, melaporkan bahwa lebih dari 92.400 keluarga dan 462.100 orang terdampak langsung oleh banjir.
Raymond Omollo, sekretaris utama dalam negeri Kenya, menyatakan bahwa pemerintah sedang berupaya mengirimkan bantuan makanan kepada masyarakat yang terkena dampak.
BACA JUGA:Henry Kissinger Meninggal di Usia 100 Tahun, Penjahat Perang yang Meraih Nobel Perdamaian
"Sayangnya, dalam 24 jam terakhir, 16 kematian telah dilaporkan, meningkatkan jumlah korban menjadi 136, distribusi makanan terus berlanjut ke seluruh wilayah terdampak, termasuk pengiriman melalui udara ke daerah-daerah yang tidak dapat diakses," ujar Omollo.
Banjir tersebut juga merusak hewan peternakan, dengan setidaknya 2.500 hewan mati dalam periode 24 jam terakhir, selain menimbulkan korban jiwa.
BACA JUGA:Wabah Pneumonia Banyak Menyerang Anak-Anak di China, Ini Saran WHO
Curah hujan yang terus menerus telah menimbulkan serangkaian masalah, termasuk banjir yang meluas, tanah longsor, dan lumpur longsor di seluruh Kenya.
Kenya bukan satu-satunya negara yang menderita dampak buruk El Nino, karena Somalia dan Ethiopia juga mengalami hujan lebat yang menyebabkan kematian ratusan orang, pengungsian yang besar, dan kerusakan signifikan pada infrastruktur di ketiga negara tersebut.