Ketika karyawan tidak merasa diakui atau dihargai atas kontribusi mereka, ini dapat menimbulkan perasaan tidak betah. Pengakuan adalah salah satu bentuk motivasi yang kuat di tempat kerja.
Cara Mengatasinya: Berikan pengakuan terbuka untuk pencapaian karyawan. Ini bisa berupa penghargaan formal, atau bahkan sekadar pujian dalam pertemuan tim.
6. Konflik yang Tidak Diselesaikan
Konflik yang tidak diselesaikan dengan baik dapat menciptakan atmosfer yang tidak nyaman di tempat kerja. Karyawan yang terlibat dalam konflik mungkin merasa tidak aman atau tidak dihargai.
Cara Mengatasinya: Segera tanggapi konflik dan cari solusi yang adil untuk semua pihak yang terlibat. Diskusikan masalah tersebut dengan terbuka dan pertimbangkan untuk melibatkan mediator jika diperlukan.
BACA JUGA:7 Ciri-Ciri Perusahaan yang Tidak Mensejahterakan Karyawan, Apa Saja Itu? Simak Disini!
7. Kurangnya Keseimbangan Kehidupan Kerja-Pribadi
Karyawan yang merasa tekanan untuk selalu bekerja tanpa batas dapat merasa tidak betah di tempat kerja. Keseimbangan kehidupan kerja-pribadi yang buruk dapat berdampak negatif pada kesejahteraan mental dan fisik.
Cara Mengatasinya: Dorong kebijakan yang mendukung keseimbangan kehidupan kerja-pribadi, seperti bekerja dari rumah atau fleksibilitas jam kerja. Ingatkan karyawan untuk mengambil cuti yang layak.
8. Tidak Ada Perasaan Keterlibatan dalam Pengambilan Keputusan
Karyawan yang merasa tidak memiliki suara dalam pengambilan keputusan mungkin merasa tidak dihargai dan kurang termotivasi.
Cara Mengatasinya: Inklusifkan karyawan dalam proses pengambilan keputusan yang memengaruhi pekerjaan mereka. Pertimbangkan untuk membentuk kelompok kerja atau komite untuk memastikan setiap suara didengar.
9. Tidak Ada Klarifikasi Mengenai Ekspektasi Pekerjaan
Ketidakjelasan mengenai harapan pekerjaan dapat membuat karyawan merasa tidak nyaman dan bingung. Mereka mungkin tidak tahu apakah mereka melakukan pekerjaan dengan benar atau tidak.
Cara Mengatasinya: Tetap terbuka dan jelas mengenai ekspektasi pekerjaan. Adakan pertemuan reguler untuk memberikan umpan balik dan klarifikasi jika diperlukan.
10. Tidak Ada Perasaan Pencapaian