RADAR JABAR – Warga Eropa dan Amerika saat ini semakin menyadari tindakan kriminal dilakukan oleh pemerintah Israel terhadap rakyat Palestina di wilayah Gaza.
Hal ini telah memicu banyak gerakan protes dan penolakan terhadap serangan Israel, serta dukungan yang berkembang untuk kemerdekaan Palestina di beberapa negara di Eropa, diikuti oleh sejumlah besar orang.
Sebuah peristiwa yang menarik perhatian di media sosial adalah ketika seorang jurnalis perempuan dari Amerika Serikat (AS) bernama Ana Kasparian, yang mengekspresikan kekecewaannya terhadap penggunaan pajak yang selama ini dia bayarkan.
Ternyata pemerintah AS menggunakan pajak rakyatnya untuk mendukung Israel dalam konflik di Gaza. Kasparian menegaskan ketidaksetujuannya terhadap penggunaan pajak yang seharusnya dia bayar namun digunakan oleh negaranya untuk membiayai perang di wilayah tersebut.
BACA JUGA:Sistem Iron Dome Israel Gagal Mengenai Target, Malah Berbalik Jatuh ke Rumah Sakit Tel Aviv
“Pemerintah AS akan mengambil sumber daya dari rakyat dan mendanai pengeboman yang brutal yang ingin dilakukan oleh Israel di jalur Gaza yang akan menyebabkan derita dan kematian warga sipil Palestina yang tak bersalah,” papar Ana dalam sebuah potongan video.
“Bagiku melihat apa yang terjadi pada warga sipil Israel membuatku merasa sangat jijik dan marah,” tambahnya.
Perempuan tersebut juga menyatakan pemahamannya bahwa pimpinan negaranya yang terus-menerus menyuarakan prinsip kesetaraan sebenarnya hanyalah upaya untuk menipu publik.
“Perang ini membuatku sadar, semua pidato yang tak berujung tentang kesetaraan, mereka tidak berjuang demi kesetaraan, karena saat anak Palestina itu dibom hingga tewas, mereka tidak mempermasalahkannya,” ungkapnya.
“Bahkan mereka mengancamku karena bersuara menentang apa yang sedang terjadi,” kata Ana.
Negara Amerika Serikat yang merupakan pendiri PBB, mendapat protes keras dari warganya terkait kasus Palestina ini.
— Lintang (@mustikawiyati) November 5, 2023
Ana Kasparian, jurnalis asal AS mengecam kebijakan penggunaan dana pajak buat membantu israhell.
AS standar ganda. Equality is bullshit ????#SahabatPalestina_ID pic.twitter.com/kyF5PLHPT5
Anak-anak Palestina Bersiap Ajal
Aspek menarik lain dari konflik antara Palestina dan Israel adalah keberadaan tulisan dalam bahasa Arab yang terpampang di telapak tangan anak-anak Palestina.
Salah satu contohnya terlihat dalam gambar yang dibagikan oleh akun TikTok @rt***cs yang menampilkan gambar telapak tangan seorang anak Palestina dengan tulisan yang tertera di tangan tersebut.
“Anak-anak Palestina kini menulis nama mereka di telapak tangan mereka,” tulis akun tersebut.
“Sehingga anggota keluarga mereka dapat mengidentifikasi jenazah mereka jika kemungkinan besar mereka meninggal dalam serangan udara,” tambahnya.