Semangka Jadi Simbol Dukungan Palestina, Begini Asal Usulnya

Kamis 02-11-2023,13:37 WIB
Reporter : Eka Nuryanti Dewi
Editor : Eka Nuryanti Dewi

RADAR JABAR - Para pendukung Palestina kini mengadopsi simbol yang berbeda untuk terus menyuarakan dukungan mereka, yakni menggunakan logo atau gambar semangka agar dapat menghindari pemblokiran di media sosial.

Namun, penggunaan semangka sebagai lambang solidaritas Palestina bukanlah hal baru. Simbol ini pertama kali muncul pada tahun 1967, ketika pemerintah Israel melarang pengibaran bendera Palestina di wilayah yang mereka kuasai.

 

Asal Usul Kenapa Semangka ynag Menjadi Simbol

Penggunaan semangka ini menjadi alternatif karena setiap kali bendera Palestina berkibar, baik dalam publikasi, iklan, atau foto lama, mengancam dengan hukuman penjara atau sanksi yang lebih berat bagi warga Palestina.

Mereka mulai menggunakan semangka dengan warna merah, hijau, putih, dan hitam, yang identik dengan bendera Palestina, untuk menghindari larangan tersebut.

Semangka dipilih karena memiliki warna yang sama dengan bendera Palestina, sehingga sering digunakan sebagai bentuk protes terhadap penindasan Israel terhadap bendera dan identitas Palestina.

Buah ini muncul dalam berbagai bentuk seni, kemeja, grafiti, poster, dan elemen lainnya yang mengekspresikan ketidaksetujuan terhadap zionis.

Meskipun demikian, perjalanan simbol ini tidak selalu lancar. Pemerintah Israel bahkan menutup pameran seni semangka di Ramallah setelah warga melakukan protes pertama kali.

 

BACA JUGA:6 Wisata Alam Terindah dan Paling Memukau di Palestina

 

Mereka tidak hanya melarang penggunaan bendera Palestina, tetapi juga warna yang serupa dengan bendera tersebut. Seorang pemuda di Jalur Gaza bahkan ditangkap karena membawa irisan semangka, seperti yang dilaporkan oleh New York Times.

Di tengah larangan pro-Palestina di beberapa negara seperti Perancis, aksi solidaritas Palestina membawa semangka sebagai simbol protes.

Mereka menegaskan bahwa ini hanya semangka, bukan bendera Palestina. Gambar semangka bahkan terpampang di taksi-taksi di Tel Aviv dengan tulisan "ini bukan bendera Palestina".

Pada tahun 2007, seniman Khaled Hourani menciptakan karya seni "The Story of the Watermelon" untuk buku berjudul "Subjective Atlas of Palestine".

Kategori :