BPS Jawa Barat Ungkap Nilai Tukar Petani Jabar naik 2,11 persen pada Oktober 2023

Rabu 01-11-2023,17:03 WIB
Reporter : Salma Sepina Nurdini
Editor : Salma Sepina Nurdini

RADAR JABAR - Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat mencatat bahwa pada bulan Oktober 2023, Nilai Tukar Petani (NTP) di wilayah tersebut mencapai 111,74, mengalami kenaikan sebesar 2,11 persen jika dibandingkan dengan angka 109,43 pada September 2023.

Menurut Ketua Tim Statistik Distribusi BPS Provinsi Jawa Barat, Dudung Supriyadi, menyatakan bahwa kenaikan NTP disebabkan oleh kenaikan Indeks Harga yang diterima oleh petani.

"Kenaikan NTP ini terjadi karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) naik sebesar 2,24 persen, lebih besar dari kenaikan Indeks Harga yang Dibayarkan Petani (Ib) yang sebesar 0,12 persen," ungkapannya dalam keterangannya di Bandung pada hari Rabu.

BACA JUGA: Pemerintah Desa Cisempur Menggelar Penyuluhan Anti Narkoba Tahun Anggaran 2023

Peningkatan NTP terbesar terjadi pada subsektor tanaman pangan (NTPP), meningkat sebesar 3,13 persen dari 110,85 pada bulan September 2023 menjadi 114,32 pada bulan Oktober 2023.

Kenaikan tersebut terjadi karena Indeks Harga yang Diterima Petani (It) mengalami kenaikan sebesar 3,21 persen, yang lebih tinggi daripada kenaikan Indeks Harga yang Dibayarkan Petani (Ib) yang hanya naik 0,08 persen.

Produk-produk yang berkontribusi terhadap pertumbuhan positif Indeks Harga yang Diterima Petani (It) pada subsektor tanaman pangan adalah padi yang mengalami kenaikan sebesar 3,37 persen dan palawija yang meningkat sebesar 1,75 persen.

Sementara itu, terjadi penurunan NTP pada subsektor Peternakan sebesar 0,62 persen dari 103,87 pada September 2023 menjadi 103,22 pada Oktober 2023.

"Bila dirinci per subkelompok, seluruh subkelompok mengalami penurunan." tambahnya.

BACA JUGA:Sukabumi Berupaya Sederhakanan Proses Izin yang Dukung Peningkatan Investasi

Pada subkelompok Ternak Besar terjadi penurunan sebesar 0,19 persen, subkelompok Ternak Kecil turun sebesar 0,58 persen, subkelompok Unggas mengalami penurunan sebesar 0,06 persen, dan subkelompok Hasil Ternak/Unggas mengalami penurunan sebesar 0,66 persen.

Dari sisi pengeluaran petani, Indeks Biaya Konsumsi Rumah Tangga (IB) mengalami inflasi sebesar 0,19 persen, sedangkan Indeks Biaya Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (IB) mengalami inflasi sebesar 0,57 persen.

Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) Jawa Barat pada bulan Oktober 2023 mengalami pertumbuhan positif sebesar 2,12 persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh pertumbuhan positif Indeks Harga yang Diterima Petani (It) sebesar 2,24 persen dan pertumbuhan positif Indeks Harga yang Dibayarkan Petani (Ib) sebesar 0,12 persen.

"Pada NTUP subsektor, bila dibandingkan bulan sebelumnya, yang mengalami kenaikan itu terjadi pada subsektor tanaman pangan (positif 3,15 persen), tanaman perkebunan rakyat (naik 0,38 persen), perikanan (positif 0,88 persen), hortikultura (positif 0,23 persen), Peternakan mengalami mengalami penurunan 0,80 persen jadi masih ditopang tanaman pangan yang naik dari 112,76 pada September, menjadi 116,32 pada Oktober." ujarnya.*

Kategori :