Jejak Kuasa dan Kebengisan Gregorius Ronald Tannur, Polrestabes Surabaya Sampai Berbohong

Sabtu 07-10-2023,17:05 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

”Kapolsek Lakarsantri, Kompol Drs Hakim M.S.i Bersama Anggota Melaksanakan Patroli dan Pengecekan Progres Pembangunan Jembatan Jalan Raya Lontar, Senin (25/09/2023)."

Selanjutnya, pada tanggal 29 September 2023, terdapat sebuah video yang menampilkan Kapolsek Lakarsantri, Kompol Hakim, sedang memimpin apel pagi.

Di bawah video tersebut, terdapat keterangan yang menyatakan sebagai berikut:

”Kapolsek Lakarsantri Kompol Drs. Hakim M.S.i Pimpin Pelaksanaan Apel Pagi dan Berikan Apresiasi Kepada Anggota Yang Akan Purna Tugas, Yang Akan Berpindah Tugas, ASN dan PHL Polsek Lakarsantri, Jumat (29/09/2023)."

Sebagai informasi, Kapolsek Lakarsantri, Kompol Hakim lahir di Menganti, Gresik, Jatim, Maret 1967. Ia aktif menyebarkan kegiatan via media sosial.

Maka, pernyataan Dini, Dimas Yemahura dengan pernyataan kasihumas Polrestabes Surabaya bertolak belakang. Mana yang benar, sudah sepatutnya mereka membuktikan kebenaran yang konkret dan tidak mengada-ngada.

Namun, menurut Dimas, Kapolsek Lakarsantri Kompol Hakim yang menyatakan bahwa Dini meninggal karena sakit pada awal perkara. Lalu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce yang menemui wartawan untuk menjelaskan kronologinya.

”Dari hasil pemeriksaan di TKP dan keterangan para saksi di Apartemen Tanglin Orchard PTC, Surabaya, memang benar seorang wanita, DSA (Dini Sera Afrianti) ditemukan meninggal dunia dengan beberapa kejanggalan,” Kombes Pasma Royce kepada wartawan, Jumat, 6 Oktober 2023.

Kronologi lengkap penganiayaan Dini Sera Afrianti hingga tewas

Menurut sumber yang beredar, Dini dan Ronald menjalin kasih sejak Mei 2023. Awal kejadian tragi situ saat mereka makan bersama di daerah G-Walk, CitraLand, Surabaya Barat, Selasa, 3 Oktober 2023, pukul 18.30 WIB.

Saat makan, Ronald ditelepon temannya yang mengundang mereka berdua untuk datang ke tempat hiburan karaoke Blackhole KTV di Mal Lenmarc, Surabaya Barat. Maka, Ronald dan Dini berangkat menuju mal tersebut.

”Pukul 21.32 WIB (tanggal yang sama), korban DSA dan saksi GR (Gregorius Ronald) datang di Blackhole KTV room 7 dan bergabung dengan rekan-rekannya, berkaraoke sambil meminum minuman keras yang sejenis (Tequila, kadar alkohol 40 persen),” terang Kapolrestabes Surabaya Kombes Pasma Royce.

Pada Rabu, 4 Oktober 2023, tengah malam pukul 00.10 WIB, Ronald dan Dini memutuskan untuk pulang. Pada saat itulah petugas keamanan mal mengetahui bahwa Ronald dan Dini bertengkar. Ronald menendang Dini sampai jatuh terduduk di lantai. Kemudian dilanjut, kepala Dini dipukul menggunakan botol Tequila dua kali.

Setelah mereka berdua masuk lift, Ronald menganiaya Dini lagi. Polisi memeriksa rekaman CCTV dalam lift. Mereka menuju basement ke area parkir mobil. Mobil Ronald adalah Innova warna abu-abu dengan nopol B 1744 PW.

Tiba di dekat mobil, Dini terlihat sangat lemas, duduk di lantai parkir, punggung bersandar pada mobil Ronald. Persisnya bersandar di lantai area parker. Dini duduk bersandar di bagian kiri depan mobil. Karena sangat lemas setelah mengalami penganiayaan, ia tak masuk mobil.

Lantas, Ronald masuk mobil (di pintu kanan depan, menghidupkan mesin, langsung melajukan mobil. Melaju, belok kanan patah (belok kanan penuh).

Akibatnya, punggung Dini terseret, melintir, jatuh telungkup, lengan kanan dilindas roda belakang mobil yang dikemudikan Ronald.

Kategori :