Kehidupan Tunawisma di Las Vegas: Kota Dosa Penuh Kemiskinan

Kamis 28-09-2023,12:53 WIB
Reporter : Wanda Novi
Editor : Wanda Novi

BACA JUGA:Peringati Hari Jadi Kota Bandung ke-213, Pemkot Bandung Ajak Warga Tuntaskan Masalah Sampah

Sejarah terowongan banjir di Las Vegas dimulai pada tahun 1975, ketika musim hujan menyebabkan banjir bandang di Las Vegas, menyebabkan kerugian jutaan dolar. Untuk mencegah hal tersebut terulang kembali, pemerintah mulai membangun jaringan terowongan luas di bawah kota untuk mengarahkan air ke bawah tanah.

Sampai saat ini, lebih dari 200 mil terowongan membentang di bawah kota Vegas, dengan ratusan orang yang menganggapnya sebagai rumah.

Terowongan ini mulai terkenal pada tahun 2002 saat seorang buronan bersembunyi di dalam terowongan ini dari kejaran pihak berwenang. Sejak saat itu, terowongan Vegas menjadi semacam solusi bagi banyak orang yang tidak memiliki rumah.

BACA JUGA:5 Kota Ghaib di Indonesia Selain Saranjana yang Masih Misterius

Meskipun Vegas memiliki salah satu tingkat tunawisma perkotaan terburuk di seluruh Amerika Serikat, hanya ada 2000 tempat tidur penampungan yang disediakan oleh pemerintah.

Setiap tahun, selama musim hujan antara Juni dan September, pekerja sosial dan personel distrik banjir mencoba menyarankan komunitas untuk meninggalkan terowongan demi keselamatan.

Sayangnya, banyak dari mereka yang memilih untuk tetap tinggal dan bersedia menghadapi risiko yang mengancamnya. Hidup di dalam terowongan dengan risiko banjir agaknya jauh lebih nyaman daripada harus hidup di jalan-jalan megah kota Vegas yang membuat mereka tampak semakin tidak berdaya.

Kota Las Vegas, yang dipenuhi dengan lampu-lampu terang, hotel-hotel mewah setinggi langit, dan kasino mewah yang menarik jutaan wisatawan setiap tahun, tampaknya sangat tidak berdaya dalam menghadapi masalah sosial yang nyata di depan mata. Dengan demikian, mereka seharusnya tidak berbangga diri.

Kategori :