RADAR JABAR - Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengajak seluruh masyarakat Kota Bandung untuk menuntaskan masalah darurat sampah. Hal tersebut demi untuk memperingati Hari Jadi Kota Bandung (HKJB) yang ke-213.
"Pekerjaan prioritas saat ini adalah mitigasi penanganan sampah karena produksinya menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 1.500 ton per hari pada tahun lalu dan 709,73 ton diantaranya adalah sampah makanan, sekaligus sebagai penyumbang timbunan sampah terbesar" ujar Bambang ketika memimpin upacara di Balai Kota Bandung, Jawa Barat, Senin (25/9).
Karena hal tersebut, Pj Wali Kota Bandung akan mendorong progra pemilahan sampah yang bernama Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan). Program tersebut berlaku pada setiap Rukun Warga (RW) di Kota Bandung yang dapat digerakan secara masif.
BACA JUGA:DPRD Minta Pemkot Bandung Serius Menangani Masalah Darurat Sampah
“Itu berarti gerakan Kang Pisman harus terus ditingkatkan secara masif dengan melibatkan para pihak terkait yang esensinya adalah menangani sampah dari tingkat keluarga" ujarnya.
Ia menyebutkan bahwa hingga saat ini gerakan Kang Pisman telah berhasil melibatkan sebanyak 234 RW dari 1.597 RW di Kota Bandung, atau sebanyak 14,6 persen. Diketahui juga sudah banyak rumah yang memilah sampah dengan metode tersebut ataupun kesadaran sendiri.
“Upaya ini tidak hanya berhenti di situ karena pada saat yang sama tercatat 38.000 rumah sudah memilah sampah dengan metode Kang Pisman, sebanyak 32.900 rumah telah berhasil mengolah sampah dengan kesadaran sendiri" ujar Bambang.
BACA JUGA:Presiden Jokowi Tinjau Depo Kereta Cepat di Kabupaten Bandung
Menurutnya, untuk saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung telah mengupayakan pengadaan mesin pengolah sampah mesin gibrik pada 10 titik, guna melengkai tiga Tempat Pengolahan Sampah Terpatu (TPST) yang telah dibangun oleh Kementerian PUPR. TPST tersebut telah dibangun pada kawasan Nyengseret, Cicane dan Tegallega, yang sekaligus dalam rangka untuk percepatan kawasan bebas sampah.
Ia berharap bahwa peringatan Hari Jadi Kota Bandung ke-213 harus menjadi momentum untuk masyarakat agar lebih produktif. Hal tersebut didukung dengan perkembangan perekonomian semakin meningkat, anga pengangguran berkurang, tingkat kemiskinan yang menurun, dan juga daya beli masyarakat yang terus membaik.
"Kita bisa memaksimalkan seluruh lahan dan ruang untuk berbagai kebutuhan, baik untuk kegiatan ekonomi maupun pelestarian lingkungan, pertanian permukiman, dan hajat hidup warga lainnya" ujar Bambang.*