RADAR JABAR - Ponsel baru yang dirilis Huawei beberapa hari yang lalu, Mate 60 Pro, sedang menarik perhatian pecinta teknologi di Tiongkok. Namun, di Amerika Serikat, perangkat baru ini telah memicu kekhawatiran bersamaan dengan penyelidikan yang dilakukan oleh Departemen Perdagangan Amerika Serikat.
Yang jadi masalah bagi pejabat Amerika adalah teknologi yang ditemukan di dalam ponsel Huawei Mate 60 Pro. Dilaporkan bahwa teknologi ini mencakup prosesor canggih 7 nanometer yang diproduksi oleh SMAC, salah satu produsen chip terkemuka di Tiongkok.
Menurut Capital Knowix, dengan chip ini, Huawei Mate 60 Pro memiliki kekuatan dan kecepatan yang sebanding dengan iPhone buatan Apple, dan penjualannya meningkat pesat di Tiongkok.
Hal ini mengundang pertanyaan tentang efektivitas pengendalian ekspor Amerika Serikat yang bertujuan membatasi kemampuan Huawei untuk memperoleh komponen-komponen mutakhir, seperti prosesor canggih.
Sampai saat ini, pembatasan tersebut telah efektif menghambat bisnis ponsel pintar Huawei. Departemen Perdagangan mengatakan kepada CBS Money Watch bahwa mereka sedang menyelidiki ponsel baru ini.
Huawei Mate 60 Pro ini muncul pada saat Amerika Serikat dan Tiongkok bersaing di berbagai bidang dan di tengah meningkatnya ketegangan terkait masalah geopolitik, seperti status Taiwan dan perang di Ukraina.
Kecurigaan AS pada Huawei Mate 60 Pro
Berikut adalah informasi penting mengenai Huawei Mate 60 Pro dan dampaknya terhadap Apple di Amerika Serikat.
Huawei Mate 60 Pro adalah ponsel terbaru dalam rangkaian smartphone buatan Huawei. Ponsel baru ini menampilkan bukti kecanggihan dengan menggunakan chip berkekuatan 7 nanometer yang diproduksi oleh SMAC, yang merupakan tonggak penting dalam desain dan manufaktur Tiongkok.
BACA JUGA:Review Spesifikasi: Huawei Watch Buds Inovasi Terbaru Smartwatch Bisa Simpan Earbuds, Asyik Banget!
Menurut Insight, perusahaan analisis teks, Huawei telah mulai menerima pesanan untuk ponsel baru ini pada awal bulan ini dan akan mulai mengirimkan perangkat tersebut pada tanggal 9 Oktober. Hasil uji kecepatan dari Ritters menunjukkan bahwa Mate 60 Pro mampu mengunduh lebih cepat daripada ponsel 5G terbaik yang saat ini tersedia di pasaran.
Selain itu, sebuah publikasi mencatat bahwa ponsel ini juga dilengkapi dengan dukungan satelit, layar OLED berukuran 6,82 inci, baterai berkapasitas 5000 mAh, dan tersedia dengan harga mulai dari 900US$ atau sekitar Rp14 jutaan.
Ponsel terbaru Huawei Mate 60 Pro di saat yang sensitif, bersamaan dengan perkiraan peluncuran iPhone 15 oleh Apple. Tiongkok adalah salah satu pasar terpenting bagi Apple, yang menyumbang sekitar 20% dari pendapatan perusahaan tersebut.
Selain bersaing dengan Huawei yang semakin kuat, Apple juga menghadapi pembatasan baru dari pemerintah Tiongkok. Ada laporan bahwa pegawai pemerintah Tiongkok dilarang menggunakan iPhone. Berita tentang larangan ini telah menyebabkan saham Apple turun nilainya sekitar 200 dolar pada awal bulan ini.