RADAR JABAR - Sebanyak 14 sumur warga yang terletak di Kelurahan Tempurejo, Pesantren, Kota Kediri, dilaporkan mengalami potensi pencemaran.
Air dari sumur-sumur tersebut mengeluarkan aroma yang menyerupai bahan bakar minyak (BBM).
Situasi ini telah terjadi sejak awal bulan Agustus 2023. Akhirnya, Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Kediri (DLHKP) serta Dinas Kesehatan Kota Kediri turun tangan untuk mengambil sampel air guna pemeriksaan lebih lanjut.
BACA JUGA:Pertamina Akan Fokus Menjual Tiga Jenis BBM dengan Oktan di Atas 90 pada Tahun 2024
Kondisi puluhan sumur warga di Kelurahan Tempurejo memperlihatkan gejala pencemaran yang cukup mengkhawatirkan.
Air dalam sumur-sumur tersebut tidak hanya berbau, tetapi juga terasa licin. Lebih parahnya lagi, warna air di dalam sumur-sumur tersebut tampak keruh dan berwarna hitam.
BACA JUGA:Apa itu Pertamax Green 92? Mengukir Keberlanjutan dengan BBM Ramah Lingkungan
Dalam menangani permasalahan ini, Pemerintah Kota Kediri bersama Polres Kediri telah mengambil sampel air dari sumur-sumur yang terdampak.
Di sisi lain, Sulastri, seorang warga di RT 2 RW 5, Kelurahan Tempurejo, mengungkapkan bahwa kondisi air dalam sumurnya semakin memburuk sejak awal Agustus.
"Kondisi air sumur semakin ke sini semakin keruh dan mengental di bagian permukaannya. Saya juga mencium bau air yang menyengat serupa bau minyak. Saya tidak mau menuduh tapi baunya ya seperti itu, seperti minyak," ujar Sulastri.
Selama 15 hari terakhir, warga sekitar telah menerima bantuan air dalam galon dari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di sekitar lokasi.