Tentang mode kecepatan atau mode berkendara, ada tiga pilihan yaitu Eco, normal, dan sport. Sehari-hari, kami biasanya menggunakan mode normal karena itu sudah lebih dari cukup menurut kami. Mode Eco membatasi kecepatan hingga sekitar 42 km per jam (saya lupa pasti), tetapi kurang lebih sekitar 40 km per jam.
Mode normal dapat mencapai kecepatan hingga 50 km per jam, sedangkan mode sport bisa lebih tinggi. Saya pernah mencapai kecepatan sekitar 62 km per jam, dan bahkan jika Anda tidak memiliki penumpang dan menggunakan mode sport, bisa mencapai kecepatan hingga 67 km per jam.
Secara keseluruhan, kecepatan ini terasa cukup baik. Kecepatan sekitar 60 km per jam sudah cukup untuk penggunaan sehari-hari, terutama untuk perjalanan kerja saya. Saya juga tidak suka balapan atau berkendara dengan kecepatan tinggi, jadi ini sangat cocok untuk orang yang bergaya hidup normal.
4. Performa dan Fitur Cocok untuk Wilayah Perkotaan
Untuk masalah dinamo motor, Smoot Zuzu memiliki daya putar sebesar 1500 watt, yang lebih dari cukup ketika Anda menghadapi tanjakan atau jalan menanjak. Saya pernah mengalami kemacetan di flyover Ciputat, lalu saya berhenti di situ menggunakan Zoom, dan semuanya berjalan dengan baik.
Lampu juga menjadi poin penting. Saya sangat puas dengan lampu pada Smoot Zuzu karena sangat terang. Anda bahkan bisa mematikan lampunya jika ingin menghemat daya baterai.
Ini berguna misalnya saat siang hari di kompleks perumahan pada hari libur ketika Anda tidak perlu menghidupkan lampu. Hal ini membantu dalam menghemat penggunaan baterai, yang pada gilirannya dapat meningkatkan jarak tempuh motor.
Saya suka betapa terangnya lampu Smoot Zuzu pada malam hari. Ini membuat kami lebih terlihat oleh pengendara lain karena motor listrik tidak mengeluarkan suara.
Smoot Zuzu ini membuat motor terlihat sangat terang, sehingga orang-orang tahu ada motor di sekitar mereka saat kami melewati mereka. Selama dua minggu penggunaan, saya tidak pernah membuat orang terkejut saat melewati mereka. Mereka sudah mendeteksi sinar lampu yang sangat terang dari Smoot Zuzu.
5. Terdapat Mode Mundur
Ada juga mode mundur yang ada di motor Smoot Zuzu, seperti halnya pada motor besar. Orang mungkin bertanya, "Mengapa ada mode mundur?"
Sebenarnya, mode mundur ini tidak terlalu sering digunakan untuk saya. Namun, saat saya perlu mundur atau memindahkan motor dari tempat parkir yang agak jauh, mode mundur ini sangat membantu.
Terutama karena motor listrik Smoot Zuzu ini agak tinggi dibandingkan dengan motor-motor matic biasa. Saya dengan tinggi 168 cm merasa agak kesulitan saat harus mundurin motor yang tinggi seperti ini. Mode mundur membantu saya dalam situasi tersebut.
6. Harga Pengisian Ulang Daya Cukup Terjangkau
Selain itu, motor ini memiliki kuota jalan yang perlu diisi atau diisi ulang sebelum Anda bisa menggunakannya. Ini adalah poin yang penting.
Anda dapat menggunakan motor setelah mengisi atau "top up" kuota jalan. Dalam aplikasinya, saya melihat ada dua opsi kuota. Yang pertama sekitar 40.000 untuk 200 km, dan yang kedua sekitar 70.000 untuk 400 km.
Untuk jumlah kilometer yang diberikan sudah lebih dari cukup. Smoot Zuzu, secara kasar bisa dikatakan, menyewakan baterai karena salah satu tagline-nya adalah "baterai garansi seumur hidup."
Jadi, dalam seumur hidup, garansinya berlaku dengan catatan Anda menyewa baterai dengan mengisi ulang kuota. Namun, tetap lebih murah menurut saya dibandingkan dengan mengisi bahan bakar.
Dengan Rp40.000, saya bisa melakukan perjalanan pulang-pergi sejauh 36 kilometer per hari, dan baru perlu mengisi ulang lagi setelah seminggu. Sebelumnya, ketika saya menggunakan motor konvensional, saya mengisi bahan bakar setiap empat hari, dan biaya itu tidak mungkin hanya Rp40.000, menurut saya ini benar-benar lebih hemat.