Bahkan, pilihan jenis kain dan gaya pakaian juga bisa berbeda. Pria gay cenderung memilih pakaian yang lebih ketat atau slim fit untuk menampilkan bentuk tubuhnya kepada banyak orang.
11. Gaya Berjalan
Beberapa penelitian mencoba menghubungkan orientasi seksual dengan gaya berjalan seseorang. Sebuah edisi Journal of Personality and Social Psychology pada September 2007 mengungkapkan hasil penelitian terkait hal ini.
Melalui observasi terhadap empat pria, termasuk dua di antaranya terlihat bahwa pria penyuka sesama jenis terlihat berbeda dari mereka yang memiliki minat pada lawan jenis. Pria gay cenderung menggoyangkan pinggul saat berjalan. Akurasi temuan ini mencapai sekitar 60 persen, seperti dilaporkan oleh NBC News pada Selasa (5/12/2017).
12. Keinginan untuk Memperdalam Hubungan
Terkadang, sulit untuk memisahkan antara perasaan suka terhadap teman sejenis sebagai bentuk persahabatan biasa atau sesuatu yang lebih mendalam.
Sebagai contoh, jika teman Anda seringkali melakukan kontak fisik seperti pelukan, pelukan erat, atau mengusap kepala, respon Anda terhadap tindakan ini mungkin akan bervariasi. Jika tidak ada perasaan khusus atau rasa cinta yang tumbuh, Anda mungkin hanya akan menerima tindakan tersebut sebagai suatu hal yang biasa.
BACA JUGA:Hutan Kota Cawang Jakarta jadi Sarang LGBT, Pengawasan Diperketat!
Akan tetapi, situasinya berubah jika tindakan-tindakan tersebut memicu keinginan yang lebih mendalam dalam diri Anda. Jika Anda mulai merasa ingin menjalin hubungan fisik yang lebih intim dengan teman Anda, ini bisa menandakan bahwa Anda telah mengembangkan perasaan yang lebih kuat terhadapnya.
Cara Mendeteksi Orientasi Seksual Pria
Pelebaran pupil seorang pria ketika melihat orang dari jenis kelamin yang berbeda dapat menjadi indikator orientasi seksual seseorang. Penemuan ini diungkapkan oleh sebuah studi dari Cornell University di Amerika Serikat.
"Jadi jika seorang pria penyuka wanita, pupil matanya melebar terhadap wanita. Sementara bakal melebar melihat pria bila dia adalah penyuka sesama jenis," kata peneliti yang adalah seorang psikolog perkembangan Ritch Savin-Williams mengutip laman Huffington Post, Selasa (5/12/2017).
Pelebaran pupil mata ini mengindikasikan respons terhadap sesuatu yang menarik, termasuk wajah dari seseorang yang membuatnya tertarik. Ketika pupil melebar, ini mengindikasikan bahwa sistem saraf otonom, yang mengatur proses tubuh tanpa kesadaran kita seperti pernapasan, detak jantung, dan hasrat seksual, sedang aktif dan merespons rangsangan yang datang.