Meskipun demikian, hingga tanggal 27 Agustus 2023, kebakaran di TPA masih belum berhasil dipadamkan, dan titik api terus menyebar. Pada tanggal 26 Agustus 2023, upaya pemadaman kembali dilakukan dengan menggunakan waterbombing selama 8 jam.
Helikopter BNPB Lakukan Upaya Pemadaman
Selanjutnya, pada tanggal 27 Agustus 2023, proses pemadaman juga dilakukan menggunakan helikopter.
Menurut Abdul Muhari, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, berdasarkan pengamatan di lokasi yang terkena dampak, jumlah asap mulai berkurang, dan jarak pandang telah membaik secara signifikan dibandingkan dengan saat awal operasi water bombing dilaksanakan pada Jumat 25 Agustus 2023.
"Kini titik api di permukaan sekitar 90 persen sudah berhasil dipadamkan. Namun titik api di dalam tumpukan sampah diperkirakan masih 40 persen yang menyebabkan masih munculnya kepulan asap ke permukaan," kata Muhari melalui siaran tertulis, Senin.
Pada hari pertama, sekitar 120 ribu liter atau sekitar 120 ton air berhasil diaplikasikan ke area tumpukan sampah yang terbakar.
Pada hari kedua, yaitu Sabtu (26/8), helikopter dari BNPB mengudara selama 9 jam 38 menit dan berhasil melakukan 110 kali aksi water bombing, dengan jumlah air setara dengan 440 ribu liter.
Sementara pada hari ini, Minggu (27/8), sekitar 332 ribu liter air dihembuskan dari udara ke area yang masih terbakar. Sehingga, keseluruhan jumlah air yang telah digunakan dalam upaya pemadaman api selama tiga hari terakhir adalah sekitar 892 ribu liter.
Selain keterlibatan helikopter, upaya pemadaman terus-menerus juga dilakukan oleh tim gabungan melalui penggunaan mobil tangki air dan personel di darat.