Untuk bagian jok, mungkin perlu melakukan sedikit perawatan rutin setiap minggunya agar tidak mudah berjamur. Secara keseluruhan, desainnya tidak buruk. Desainnya cukup baik, misalnya di bagian spakbor depan yang memiliki bentuk menarik dengan lubang di sekitarnya.
4. Lampu Motor
Desain bagian plat nomor menarik, terbuat dari plastik tebal. Lampu depannya mirip dengan Shogun, tetapi belum menggunakan teknologi LED seperti motor modern sekarang. Masih menggunakan bohlam biasa, termasuk untuk lampu kecilnya.
Terdapat juga lampu kecil di sampingnya. Ada juga tombol untuk menyalakan dan mematikan lampu, walaupun sekarang sudah ada fitur auto headlight on. Bagian starter dan speedometer cukup lengkap.
Terdapat dua indikator, satu untuk econo yang menyala saat berkendara hemat, dan satu untuk starter yang menyala saat dinyalakan. Ada juga indikator di sebelah kiri, termasuk high beam, low beam, dan pass beam seperti pada mobil.
5. Fitur Tambahan
Lampu sein dan klakson ada di sini, serta terdapat tempat untuk minuman. Ada tip khusus untuk saat motor lama atau masih dingin, yaitu menariknya untuk meningkatkan RPM pada sistem injeksinya. Bagian sininya menarik, dengan bahan fosfor yang membuatnya terlihat menyala dalam gelap. Fitur ini membantu mencari kunci di malam hari. Namun, kunci itu sendiri memiliki desain yang kurang baik, mirip kunci brankas dari Tiongkok, yang kecil. Kurang lebih begitu.
BACA JUGA:Review Lengkap: Skuter Listrik Vespa Elettrica dari Spesifikasi hingga Kontrol Mesin
Bagian bawah stang di sisi kiri memiliki charger untuk handphone. Ketika dibuka, bentuknya tidak terlalu menarik, tetapi fungsinya berjalan dengan baik. Charger ini dapat digunakan untuk mengisi baterai handphone, tetap fungsional.
6. Jenis Mesin
Pindah ke bagian bawah mesin, bentuknya seperti ini. Para pengguna yang sudah mencobanya mengatakan bahwa ada beberapa persamaan dengan mesin Honda atau sejenisnya. Mesin ini diklaim cukup tahan lama.
Motor ini masih menggunakan rem belakang tromol. Sementara itu, untuk mengganti gigi di bagian depan, saya cukup suka dengan desainnya. Untuk mundur, ada model congkel yang bisa digunakan.
Selanjutnya, kita bisa menggunakan tempat duduk untuk boncengan. Karet joknya biasa saja, tampaknya tidak akan bertahan lama. Bagian arm berbentuk cukup tebal, sementara suspensinya terasa cukup empuk. Bagian kanan dan kiri suspensi ini cukup simetris.
Di bagian belakang, ada plastik yang bisa dilepas. Bagian belakang ini mirip dengan motor Vega R atau motor yang menggunakan mesin Jupiter 110. Terdapat tulisan TVS di bagian spakbor belakang, dan secara keseluruhan tidak ada yang aneh. Mirip dengan motor standar pada umumnya, jadi secara umum kami cukup puas dengan tampilan dan semua fiturnya.
Kesimpulan
Setelah melihatnya secara langsung, terutama dibandingkan dengan motor Jepang yang ada di pasaran, kualitasnya lebih baik dari yang saya kira. Secara keseluruhan, terasa seperti motor Suzuki.
Namun untuk keseimbangan postur jok dan stang motor sedikit terasa kurang seimbang untuk orang yang memiliki tinggi badan di atas 165 cm. Hal itu dikeranakan posisi stang yang terlalu rendah.
Kemudian, saat mesin dinyalakan, seperti yang kami jelaskan sebelumnya, suara mesinnya halus seperti ini. Ketika kita gas dan putaran mesinnya naik, getarannya agak terasa di putaran tinggi.