RADAR JABAR - Mari kita bahas 7 jenis rasa malas dan bagaimana cara mengatasinya. Sukses adalah hak setiap individu, namun tidak berlaku untuk orang yang pemalas.
Orang miskin sukses, apakah itu mungkin? Banyak orang jelek sukses, orang dengan kebutuhan khusus, ada yang sukses dan ada yang tidak.
Yang tidak ada adalah orang malas yang sukses. Musuh kita bukanlah orang lain, melainkan diri kita sendiri. Salah satunya adalah kita sering gagal mengatasi rasa malas hingga lupa akan nilai diri kita sendiri.
Mungkin karena kita tak mengenali jenis rasa malas yang ada. Apa jenis saja rasa malas? Bagaimana mengatasi rasa malas?
BACA JUGA:Jangan Malas Gowes! Ini 10 Manfaat Bersepeda bagi Kesehatan Jika Rutin Dilakukan
Ada banyak cara untuk mengatasi rasa malas, tetapi penting untuk mengenali penyebabnya terlebih dahulu agar bisa teratasi dengan baik.
7 Jenis Rasa Malas dan Cara Mengatasinya
Berikut adalah 7 jenis rasa malas lengkap beserta cara mengatasinya agar hidup segala aktivitas Anda terasa lebih lancar.
1. Malas karena kebingungan
Kebingungan bisa menimbulkan rasa malas. Ketidakpahaman akan tindakan yang harus diambil menciptakan ketidakjelasan. Ini membuat tugas dan tujuan menjadi lebih sulit atau bahkan terasa tak terpecahkan.
Kehadiran banyak pilihan mengganggu fokus dan motivasi. Pikiran terpecah dan beralih antara berbagai opsi atau solusi yang mempersulit pemusatan perhatian dan pengalihan energi ke arah produktif.
Hasilnya, rasa malas muncul dan mengendalikan pikiran, mengurangi semangat dan mendorong tindakan yang tidak diperlukan. Keadaan bingung sering menghambat pengambilan keputusan atau mengakibatkan penundaan.
Mengatasi malas karena kebingungan dimulai dengan menetapkan tujuan yang jelas dan menghindari terlalu banyak pendapat. Dengarkan intuisi, gunakan akal sehat, dan pertimbangkan belajar secara kontinu, karena orang yang cerdas sulit merasa bingung.
2. Malas karena ketakutan
Rasa takut menciptakan perasaan ketidakamanan dan enggan untuk mengambil risiko atau menghadapi tantangan. Ketakutan akan kegagalan atau konsekuensi negatif menghasilkan malas sebagai cara menghindari situasi menakutkan.
Hal ini mendorong pasifitas dan enggan untuk berupaya lebih keras, karena takut bahwa upaya tidak akan membuahkan hasil sesuai harapan.
Mengatasi malas akibat ketakutan melibatkan menghadapi rasa takut dengan penuh keberanian. Mengalahkan ketakutan memerlukan percobaan dan langkah pertama yang menantang, tetapi seiring berjalannya waktu, kita bisa menjadi lebih berani dalam menghadapi rasa takut tersebut.
3. Malas karena pemikiran tetap (fixed mindset)
Pemikiran bahwa saya akan gagal dan terlihat tidak kompeten di hadapan orang lain, seringkali digaungkan oleh warganet di media sosial, mengakibatkan rasa malas. Pemikiran ini membatasi pertumbuhan dan kesiapan untuk menghadapi tantangan.