RADAR JABAR - Hasil penelitian menunjukkan bahwa polusi udara di Jakarta dapat menurunkan angka harapan hidup penduduk hingga 5,5 tahun.
Hal ini menjadi ancaman bagi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia Indonesia dan peluang menuju visi Indonesia Emas 2045.
Yanuar Nugroho, Koordinator Tim Ahli Sekretariat Nasional SDGs Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), mengungkapkan, berdasarkan riset Air Quality Life Index 2021, rata-rata penduduk Indonesia berpotensi kehilangan 2,5 tahun harapan hidup.
Sementara itu, di kota-kota besar seperti Jakarta, polusi udara yang terjadi belakangan ini berpotensi memperpendek usia harapan hidup penduduk hingga 5,5 tahun.
Yanuar juga menambahkan, tindakan sementara seperti Work From Home (WFH) atau kebijakan 4 in 1 tidak bisa mengatasi permasalahan ini secara efektif.
Sebaliknya, diperlukan pendekatan komprehensif untuk memulihkan standar kualitas udara Indonesia, yang selaras dengan konsep Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
Hal ini disebabkan Oleh :
1. Pertumbuhan Populasi dan Kendaraan
Salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap polusi udara di Jakarta adalah pertumbuhan populasi yang sangat cepat.
Jakarta adalah kota yang menarik banyak orang dari seluruh Indonesia dalam pencarian peluang pekerjaan dan kehidupan yang lebih baik.
Pertumbuhan populasi yang tidak terkendali ini mengakibatkan peningkatan jumlah kendaraan bermotor.
BACA JUGA:Polusi Udara Jakarta Meningkat! Ketahuilah Bahaya dari Polusi Udara Bagi Kesehatan
2. Industri dan Pertumbuhan Ekonomi
Jakarta adalah pusat ekonomi dan industri di Indonesia. Pertumbuhan ekonomi yang pesat di kota ini telah menghasilkan banyak industri dan pabrik.