JAKARTA - Anggota Bawaslu RI, Puadi menganggap bahwa pertanyaan yang diajukan oleh Bupati Banyumas Achmad Husein kepada tiga mahasiswa baru Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) mengenai pilihan calon presiden dalam Pemilu 2024, terkesan memiliki tujuan untuk mempengaruhi pandangan masyarakat.
“Dipandang dari teknis hukum, situasinya memang bukan kampanye, hanya saja ada kesan yang timbul seorang kepala daerah sedang berupaya menggiring opini untuk memilih salah satu bakal calon presiden dalam Pemilu 2024,” ujar Puadi saat dikonfirmasi awak media di Jakarta, Kamis, 10 Agustus 2023.
Menurut pandangannya, permintaan dari Husein agar mahasiswa baru Unsoed mengungkapkan pilihan calon presiden potensial perlu diperiksa lebih lanjut. Setelah proses tersebut, akan ditentukan apakah ada pelanggaran atau tidak.
"Meskipun jawaban mahasiswa tidak sebangun dengan ekspektasi sang kepala daerah yang notabene juga sebagai ketua salah satu partai," katanya.
BACA JUGA:Mahfud MD Minta Masyarakat Jangan Golput di Pemilu 2024: Pemimpin Harus Ada!
Puadi juga mengingatkan para kepala daerah untuk tidak terlibat dalam aktivitas yang berhubungan dengan kampanye. Ia menjelaskan bahwa periode kampanye baru akan berlangsung mulai dari tanggal 28 November 2023 hingga 10 Februari 2024.
“Dalam konteks ini Bawaslu perlu mengingatkan kepada semua kepala daerah untuk bersama-sama memberikan edukasi politik yang baik dan sejuk kepada publik terutama kepada pemilih milenial tentang pentingnya partisipasi pemilih pemula dalam pemilu,” tambah Puadi.
Pada hari Selasa (8/9), Bupati Banyumas Achmad Husein berinteraksi dengan mahasiswa baru Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Melalui siaran daring di saluran YouTube BEM Unsoed, Husein awalnya mengajukan pertanyaan kepada beberapa mahasiswa yang naik ke panggung mengenai preferensi mereka terhadap calon presiden (capres) yang diharapkan untuk memimpin Indonesia dalam Pemilu 2024.
Dari tiga nama yang diusulkan sebagai calon presiden, mereka secara bersamaan menyebut nama Anies Baswedan, calon presiden potensial dari Koalisi Perubahan Untuk Persatuan (KPP).
Reaksi ini membuat Husein terkejut, mengingat posisinya sebagai anggota PDI Perjuangan. Acara tersebut sedang menjadi topik hangat di berbagai platform media sosial.