RADAR JABAR - Faisal Rachman yang merupakan Ekonom Bank Mandiri mengatakan bahwa inflansi Indonesia diperkirakan akan memiliki potensi turun sebanyak 3 persen di penghujung tahun 2023. Hal tersebut terjadi bila pemerintah dengan efektif berhasil mengelola harga serta pasokan pangan.
“Meski perkiraan resmi kami untuk inflasi 2023 saat ini adalah 3,60 persen, kami melihat adanya kemungkinan inflasi akan mencapai sekitar 3 persen pada akhir 2023 jika pemerintah secara efektif berhasil mengelola harga dan pasokan pangan" ujar Faisal dalam keterangan di Jakarta, Senin (31/7).
Ia tetap optimis mengenai inflansi tahunan yang tiap tahun terus menurun, serta berada dalam kisaran 2 persen hingga 4 persen pada paruh kedua tahun 2023. Optimisme tersebut berdasarkan pada kondisi harga pangan yang terkendalai, serta efek dasar yang tinggi dari penyesuaian harga BBM (bahan bakar minyak) bersubsidi tahun lalu.
Diketahui inflansi tahunan Juli 2023, telah diproyeksikan oleh Faisal mengenai Indeks Harga Konsumen (IHK) yang tetap melanjutkan tren penurunan dari 3,52 persen year-on-year (yoy) dan pada Juni 2023 menjadi 3,08 persen yoy. Penurunan tersebut dikarenakan high-base effect dari inflansi yang lebih tinggi di Juli 2022 yang didorong oleh kenaikan harga bahan bakar dan LPG non subsidi, serta tarif listrik untuk pelanggan rumah tangga di atas kapasitas 3.500 VA.
Inflansi inti diperkirakan akan terus menurun yang berasal dari 2,58 persen yoy di Juni 2023 menjadi 2,50 persen pada Juli. Penurunan tersebut dipengaruhu oleh inflansi inti makanan dibandingkan melemahnya permintaan, yang disebutkan oleh Faisal.
“Harga pangan dan biaya input dari sisi penawaran telah berada dalam tren penurunan. Kami melihat bahwa permintaan tetap kuat, didukung oleh mobilitas masyarakat yang membaik" ujar Faisal.
Faisal telah memprediksi pada inflansi bulanan memprediksi terjadi sedikit peningkatan karena faktor musimam pada tahun ajaran baru. Pada Juni sebesar 0,14 persen month-to-month (mtm) kini menjadi 0,21 persen mtm di Juli.
Meskipun begitu, pada inflansi year-to-date (ytd) pada bulan Juli 2023 telah diprediksi sebesar 1,45 persen yang jauh lebih rendah dibandingkan pada periode Januari hingga Juli 2022 yang sebesar 3,85 persen.
“Namun, kami menyadari bahwa El Nino dan cuaca ekstrem menghadirkan dua tantangan, dan dampaknya terhadap inflasi bahan makanan perlu diantisipasi dengan cermat" ujarnya