RADAR JABAR - Dalam pengembangan Ocean Institue of Indonesia (OII) Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah menggandeng salah satu perguruan tinggi di Korea Selatan, yaitu Pukyong National University (PKNU), untuk mendukung implementasi ekonomi biru.
"Korea telah lama menjadi mitra Indonesia di sektor kelautan dan perikanan, tentu kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mengembangkan manajemen pendidikan dan teknologi serta mengembangkan kurikulum dan modul akademik yang menjawab kebutuhan industri perikanan untuk lulusan yang terampil, kompetitif dan berwawasan lingkungan" ujar I Nyoman Radiarta selaku Kepala BPPSDM pada keterangan resminya di Jakarta, Rabu (26/7).
Disebutkan bahwa OII merupakan transformasi satuan pendidik (Satdik) KKP telah menjadi salah satu program strategis untuk meningkatkan standar layanan, serta fasilitas belajar, standar mutu, pertukaran pelajar dan pengajar antar perguruan tinggi, kerja sama dan kemitraan dengan lembaga pendidikan sembari untuk meningkatkan akreditasi pada institusi pendidikan.
Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan MoU (nota kesepahaman) yang telah digelar di Busan, Korea Selatan. Hal tersebut sejalan dengan pembangunan kurikulum interaktif pada kegiatan ekstrakurikuler.
Selain itu, hal ini juga berguna untuk merangsang pengembangan diri siswa, salah satunya merupakan pertukaran budaya Indonesia-Kora serta pembelajaran bahasa pada masing-masing negara. Kolaborasi ini juga dapat memperluas strategi dengan entitas swasta, perushaan pemangku kepentingan lainnya guna mempromosikan perihal bisnis, objek ilmiah, hingga kemitraan.
Nyoman berhadap lulusan dari satdik KPP supaya terserap lebih banyak untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha serta industri Korea Sealatan. Hingga 2023, sudah terdapat 45 lulusan satdik KP yang telah bekerja di Korea.
Sementara, Jang Young-Soo selaku President of PKNU menyambut baik serta mendukung rencana BPPSDM dalam upaya mengembangkan OII serta siap dalam melakuakn sinergi bersapa untuk kedapannya.
"Kerja sama ini merupakan upaya positif guna meningkatkan sektor pendidikan yang akan berujung pada peningkatan kualitas SDM. Selain itu, juga sebagai wujud kolaborasi akademisi dan pemerintah dalam menyelesaikan setiap persoalan pembangunan" ujarnya.*