Malam Satu Suro sering dianggap sebagai saat yang tepat untuk memperkuat ikatan keluarga. Masyarakat mengutamakan kesatuan keluarga dan saling memaafkan satu sama lain untuk memulai tahun baru dengan penuh kebahagiaan dan harmoni.
Peringatan Sejarah
Selain sebagai tahun baru Jawa, Malam Satu Suro juga menandai peristiwa bersejarah. Dalam tradisi Islam Jawa, malam ini diperingati sebagai momen wafatnya Syekh Abdul Qadir Jailani, seorang tokoh sufi yang sangat dihormati.
Budaya Nusantara
Malam Satu Suro mencerminkan salah satu bagian dari kekayaan budaya Indonesia. Tradisi dan perayaan ini menjadi simbol penting dari identitas budaya bangsa dan menunjukkan betapa kaya dan beragamnya warisan leluhur yang masih dijaga hingga saat ini.
BACA JUGA:30 Link Twibbon Tahun Baru Islam 2023 1 Muharram 1445 H, Desain Estetik untuk Ucapan
7 Larangan pada Malam Satu Suro
Malam Satu Suro dihiasi dengan larangan-larangan tertentu yang harus dihindari oleh masyarakat. Larangan-larangan ini dipercayai memiliki konsekuensi yang serius jika dilanggar. Berikut adalah 7 larangan yang harus dihindari pada Malam Satu Suro:
Larangan Bertengkar dan Bercanda Kasar
Bertengkar atau berbicara kasar pada malam ini diyakini akan membawa keberuntungan yang buruk dan bisa merusak hubungan sosial di tahun yang baru.
Larangan Menebang Pohon atau Menggali Tanah
Kegiatan yang merusak alam pada malam ini dipercayai dapat mendatangkan malapetaka bagi masyarakat sekitar.
Larangan Mandi di Sungai atau Laut Malam Satu Suro
Dipercayai bahwa air di malam ini dapat membawa energi negatif dan mandi di sungai atau laut bisa membahayakan kesehatan.