RADAR JABAR - Kabar tentang kerjasama antara penemu Nikuba, Aryanto Misel dengan perusahaan mobil mewah seperti Ferrari, Ducati, dan Lamborghini telah menarik perhatian berbagai pihak, termasuk Komisi VII DPR RI.
Dalam hal ini, Komisi VII DPR RI memberikan dukungan terhadap Nikuba dan meminta pemerintah untuk memberikan dukungan kepada Aryanto Misel.
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Kadir Karding menjelaskan bahwa pemerintah perlu tanggap dan proaktif dalam mendukung pengembangan kemampuan dan inovasi anak bangsa.
Karding berpendapat bahwa Nikuba tidak boleh diremehkan oleh bangsa sendiri, tetapi harus dihargai di tingkat internasional.
“Ini supaya dapat memotivasi lahirnya karya-karya luar biasa dari putra putri Indonesia," ungkap Kadir.
Menurut Karding, penting untuk mengapresiasi potensi anak negeri karena berbagai inovasi yang dilakukan memiliki potensi untuk memajukan teknologi di dalam negeri.
BACA JUGA:Mengenal Kecanggihan Nikuba yang Ditolak di Indonesia, Diambil Ferrari dan Ducati
Dalam konteks ini, perhatian dan dukungan yang diberikan dapat membuka peluang yang lebih luas untuk riset dan pengembangan inovasi, yang pada gilirannya dapat menjadi modal untuk masa depan bangsa. Hal ini dapat memicu lahirnya banyak temuan revolusioner lainnya.
“Temuan Nikuba ini cukup membanggakan. Jika bisa disempurnakan dengan dukungan Pemerintah, bukan tidak mungkin inovasi ini akan membuat kita terbebas dari bahan bakar fosil yang jumlahnya terus berkurang setiap tahunnya," tambahnya.
Aryanto baru-baru ini dikabarkan telah kembali dari Italia setelah mempresentasikan Nikuba kepada tiga merek kendaraan terkenal di sana, yaitu Ducati, Ferrari, dan Lamborghini.
Kabarnya, Nikuba akan diproduksi secara massal dan dipasarkan di Afrika dan Brasil. Sebelum menarik perhatian produsen otomotif Italia, Nikuba telah digunakan oleh personel Bintara Pembina Desa (Babinsa) TNI dari Komando Resor 063/Sunan Jati, Cirebon, dan Komando Daerah Militer III/Siliwangi, Bandung.
Rencananya, Nikuba akan menjadi pendukung kendaraan listrik dan ramah lingkungan yang diproduksi oleh Ducati, Ferrari, dan Lamborghini.
Karding menambahkan bahwa Indonesia memiliki potensi kreatif dalam menciptakan karya, tetapi seringkali cenderung mengkritik karya orang lain.
Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa lebih baik memberikan apresiasi terlebih dahulu sebelum memberikan penilaian dan kritik.