DDB telah meminta maaf pada hari Minggu (2/7/2023) atas penggunaan rekaman gambar dari luar negeri. DDB menggambarkan kejadian ini sebagai sebuah kesalahan yang disayangkan dari pihak mereka.
"Proses penyaringan dan persetujuan yang tepat seharusnya diikuti dengan ketat," kata DDB dalam sebuah pernyataan.
"Penggunaan rekaman video asing dalam kampanye yang mempromosikan Filipina sangat tidak pantas, dan bertentangan dengan tujuan DOT (Kementerian Pariwisata Filipina)," tambah mereka.
DDB mengklaim bahwa video tersebut diproduksi dengan biaya sendiri. Namun, dalam sebuah pernyataan, Kementerian Pariwisata Filipina mengungkapkan bahwa mereka telah berulang kali meminta konfirmasi dari DDB mengenai keaslian dan kepemilikan semua materi yang ada dalam AVP (presentasi audio-visual) dan visual utama yang disajikan kepada Departemen.
"Dalam SEMUA kesempatan ini, DDB berulang kali meyakinkan DOT bahwa keaslian dan kepemilikan semua materi sudah sesuai," kata kementerian tersebut.
Ternyata beberapa gambar yang digunakan dalam video promosi pariwisata Filipina dapat ditemukan di situs web penyedia stok gambar. Sebagai contoh, gambar-gambar sawah yang digunakan dapat ditemukan di Pond5, yang mengidentifikasi lokasinya sebagai Ubud, sebuah daerah wisata di pulau Bali, Indonesia. (bbs)