RADAR JABAR - Daging merah merupakan salah satu bahan makanan yang bisa diolah menjadi kudapan yang lezat. Namun, ada beberapa jenis orang yang tidak boleh makan daging merah meskipun di hari raya kurban.
Daging merah mempunyai nutrisi yang baik untuk kesehatan seperti protein, zat besi, zinc, Vitamin B12 dan lainnya. Di sisi lain, terdapat juga dampak buruk makan daging merah seperti daging sapi, kambing, kerbau, dan mamalia lain.
Tidak semua orang bagus ketika menerima nutrisi yang terkandung pada daging merah. Beberapa kelompok orang ini justru akan mengalami masalah kesehatan jika mekan daging merah. Terutama bagi orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi dan sangat berisiko memperbutuk kondisi kesehatan jika mengonsumsi daging.
6 orang yang tidak boleh makan daging merah
Berikut adalah 6 kelompok orang yang sebaiknya menghindari konsumsi daging merah agar tak memperburuk kondisi kesehatan.
1. Penderita Kolesterol Tinggi
Kelompok orang pertama yang tidak boleh makan daging merah dalam jumlah yang berlebihan adalah pengidap koleterol tinggi. Bagi orang yang memiliki kadar kolesterol tinggi, mengonsumsi daging merah tidak akan membantu menurunkan kadar kolesterol, justru sebaliknya. Kadar kolesterol akan semakin tinggi dan akan meningkatkan nilai buruk itu lebih banyak lagi.
BACA JUGA:Apakah Makan Daging Bisa Menyebabkan dan Memperparah Jerawat? Ini Jawabannya
Disarankan agar kadar kolesterol jahat berada pada tingkat rendah atau pada tingkat yang dapat diterima oleh tubuh, yaitu kurang dari 100 mg/dL. Jika kadar LDL dalam tubuh melebihi 100-129 mg/dL, berisiko menyebabkan masalah kesehatan seperti ateroma, stroke, dan penyakit jantung.
2. Pengidap penyakit jantung
Perlu berhati-hati bagi individu yang menderita penyakit jantung saat mengonsumsi daging merah. Jika plak dalam arteri semakin menyempit, hal ini dapat menyebabkan kejadian yang berpotensi fatal, seperti stroke atau serangan jantung.
Daging merah mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah. Hal itu bisa berbahaya bagi kesehatan jantung.
3. Sindrom alpha-gal
Apabila seseorang mengalami sindrom alpha-gal, kondisi ini disebabkan oleh paparan kutu Lone Star yang dapat menyebabkan alergi terhadap daging merah.
"Alpha-gal (galaktosa-α-1,3-galaktosa) adalah molekul gula yang ditemukan pada mamalia, dan tidak ditemukan pada ikan, burung, reptil, atau manusia," ujar ahli diet Jonathan Valdez sekaligus pemilik Genki Nutrition dan juru bicara New York State Academy of Nutrition and Dietetics, melansir dari laman republika.
Mengonsumsi daging dapat memicu gejala seperti gatal-gatal, mual, muntah, kram perut, diare, batuk, penurunan tekanan darah, nyeri perut yang parah, dan pembengkakan di area bibir, mata, atau tenggorokan.
4. Orang dengan Faktor Risiko Penyakit Jantung yang Tinggi
Jika Anda memiliki satu atau beberapa faktor risiko untuk penyakit jantung, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, gaya hidup yang kurang aktif secara fisik, dan kebiasaan makan yang tidak sehat, disarankan agar Anda lebih berhati-hati dalam mengonsumsi daging merah secara rutin.
5. Orang dengan Risiko Tinggi Terkena Kanker
Penelitian menunjukkan bahwa frekuensi tinggi dalam mengonsumsi daging merah dan daging olahan terkait dengan risiko yang lebih tinggi terkena kanker usus besar. Temuan baru menunjukkan bahwa daging merah dan daging olahan dapat mengakibatkan kerusakan genetik yang berpotensi menyebabkan kanker usus besar.
6. Orang dengan Penyakit Ginjal Akut
Penderita penyakit ginjal sebaiknya menghindari konsumsi daging olahan karena umumnya mengandung jumlah garam (natrium) yang tinggi. Garam digunakan secara luas dalam daging olahan untuk meningkatkan rasa dan mempertahankan kualitasnya. Selain itu, daging olahan juga memiliki kandungan protein yang tinggi.