Oleh karena itu, penting bagi individu yang terkena infeksi salmonella untuk mengonsumsi banyak cairan, seperti kaldu jernih dan jus buah, guna menggantikan cairan dan elektrolit yang hilang.
2. Keracunan Bakteri E coli
Terdapat berbagai jenis strain E coli yang berbeda. Meskipun kebanyakan strain tidak berbahaya, beberapa dapat menyebabkan penyakit yang parah pada seseorang. Gejala infeksi E coli meliputi:
- Rasa kram pada perut
- Diare, yang mungkin mengandung darah
- Muntah
- Demam ringan, biasanya tidak melebihi suhu 101°F
Biasanya, gejala ini muncul antara 1 hingga 10 hari setelah terpapar bakteri dan dapat berlangsung selama 5-7 hari. Infeksi E coli dapat bervariasi dari ringan hingga parah, dan dalam beberapa kasus, dapat mengancam jiwa.
Seperti pada keracunan salmonella, penting bagi individu untuk mengonsumsi banyak cairan guna mencegah dehidrasi.
3. Myasis Usus
Myiasis usus adalah bentuk myiasis yang terjadi saat seseorang menelan larva yang bertahan hidup di dalam saluran pencernaan.
Beberapa orang yang mengalami myiasis usus mungkin tidak mengalami gejala apa pun dan mungkin hanya menyadari keberadaan larva setelah melihatnya dalam tinja mereka. Namun, gejala yang dapat muncul pada myiasis usus meliputi:
- Rasa sakit perut
- Sensasi mual dan muntah
- Rasa gatal di area anus
- Kemungkinan terjadinya perdarahan dari rektum.
Itulah sederet efek yang akan ditimbulkan apabila mengonsumsi daging yang terdapat belatung. Oleh karena itu, perhatikan kondisi daging sapi, kambing, ayam dan daging apapun sebelum memasaknya.
Pastikan tekstur dan bau daging masih normal dan tidak terkontaminasi dengan zat berbahaya lain. Simpan di mesin pendingin agar daging lebih awet hingga berhari-hari.