RADAR JABAR - Hidangan daging kelinci sudah cukup populer di Indonesia dengan memiliki keunikan pada tekstur dan kaya akan manfaat. Olahan yang berasal dari daging kelinci memang kerap kali dijumpai pada restoran di kawasan wisata di Indonesia.
Meskipun cukup populer, masih banyak yang ragu untuk mengkonsumsi daging kelinci. Biasanya, banyak yang ragu karena kehalalan daging kelinci atau tak tega memakannya.
Untuk masalah kehalalan hidangan sate kelinci sendiri sudah dibahas oleh MUI. Menurut fatwa MUI yang telah diterbitkan pada 12 Maret 1983, telah menetapkan bahwa konsumsi daging kelinci dinyatakan halal.
BACA JUGA:Foodies Wajib Coba! Ini 6 Tempat Makan Murah di Bandung yang Masih 'Hidden Gems'
Fatwa MUI tersebut berlandaskan dari hadis Rasullullah SAW yang telah diriwayatkan oleh Jemaah - Nail al-Authar Juz 7, hal. 137, yang berisi:
"Dari Anas, ia berkata: Melintas di depan kami seekor kelinci di Marri Zahran, maka orang-orang mengejar dan menangkapnya, dan aku dapatinya, maka aku memberikan kepada Abu Talha lalu disembelihnya. Dan ia mengirim kepada Rasulullah kedua pahanya dan beliau menerimanya."
Dalam riwayat tersebut dijelaskan bahwa daging kelinci halal untuk dikonsumsi.
Maka dari segi kehalalannya, hidangan sate kelinci sudah pasti halal untuk dikonsumsi. Namun mungkin masih banyak yang ragu mengkonsumsi daging kelinci mengenai jenis kelinci yang digunakan.
Tak perlu khawatir, bukan daging kelinci hias atau kelinci yang biasanya dijadikan hewan peliharaan yang diolah dagingnya. Untuk hidangan sate kelinci sendiri biasanya menggunakan olahan yang berasal dari daging kelinci pedaging.
BACA JUGA:3 Kuliner Tradisional Khas Purwakarta yang Wajib Dicoba! Supaya Momen Berwisata Jadi Afdal
Kelinci pedaging memiliki ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan kelinci hias. Diperkirakan berat dari kelinci pedaging paling besar berukuran sebesar 5 kg yang kaya akan dagingnya.
Selain itu daging kelinci juga memiliki manfaat yang kaya akan nutrisi yang berlimpah. Memiliki protein yang cukup tinggi, serta kadar lemak kolestrol yang rendah, dan aman dikonsumsi untuk penderita diabetes.
Daging kelinci sendiri memiliki warna putih, hampir sama dengan daging ayam, yang berbeda hanya tekstur saja. Daging ayam memiliki tekstur yang lembut, sementara daging kelinci memiliki tekstur yang lebih kenyal.
Hidangan sate kelinci biasanya dijumpai di berbagai daerah di Indonesia, salah satunya di kawasan wisata Lembang yang terbilang populer dengan olahan daging kelinci lainnya.*