RADAR JABAR – Seorang Mahasiswa bercanda membawa bom di dalam tas dan menaruhnya di bagasi pesawat diamankan petugas Bandara International I Gusti Ngurah Rai, Kamis (15/6).
Mahasiswa bernama Ricky (23) itu mengaku membawa bom di dalam tas dan menaruhnya dibagasi pesawat Super Air jet dengan nomor penerbangan IU 787.
Mahasiswa tersebut telah diserahkan kepada petugas Otoritas Bandara (Otban) International I Gusti Ngurah Rai, Rully Artha membenarkan hal tersebut.
Usai meletakkan barang bawaannya ke overhead cabin, mahasiswa bernama Ricky itu mengaku ke pramugari bahwa dirinya membawa bom.
"Pada tanggal 15 Juni 2023 dinyatakan betul sekali pada penerbangan Super Air Jet IU 787 tepatnya di jam 6:05 WITA terdapat penumpang yang melakukan gurauan terhadap Bom," jelas Ruly Artha, Jumat, (16/6).
Kronologi
Dilansir dari berbagai media, kejadian berawal saat Ricky naik pesawat pada kamis (15/6) pukul 06.20. Ricky masuk ke pesawat Super Air Jet, duduk dikursi nomor 24E. Ia menaruh tas kain berwarna hitam ke over head cabin atau tempat barang di atas kepala penumpang.
Kemudian seorang pramugari sempat menanyakan isi tas Ricky. Ia pun menjawab membawa bom di dalam tasnya.
Mendengar jawaban penumpang tesebut, pramugari yang bernama Errin Ryandani menyampaikan kepada Ricky untuk tidak bercanda dengan menyebutkan kata-kata bom pada saat penerbangan, karena sangat sensitif dan bisa jadi masalah. Setelah mendapat peringatan dari Pramugari, Ricky menyampaikan permohonan maaf dan mengatakan hanya bercanda.
Namun, candaan itu tak berhenti di sana. Pramugari itu melaporkan kejadian penumpang menyatakan membawa bom dalam pesawat kepada Captain In Command Frederikus Casakac, dan memerintahkan untuk menurunkan semua penumpang dan bagasi tercatat untuk dilakukan pemeriksaan ulang bagasi.
Proses pemeriksaan ulang penumpang dan bagasi selama kurang lebih 85 menit. Setelah itu, Super Air Jet IU 787 diizinkan take off menuju ke Kualanamu Medan dengan transit terlebih dahulu di Bandung.