Peningkatan inflasi Kota Bandung hingga 7 persen itu, diakibatkan kurang terkendalinya daya beli masyarakat, melalui stabilitas harga pangan yang mengacu kepada tingkat kebutuhan.
Menurut Ema, inflasi Kota Bandung sebelumnya, dijadikan bahan evaluasi agar pengendalian inflasi jadi lebih baik lagi.
"Ini bisa memberikan gambaran tentang situasi dan kondisi ekonomi kota ke depannya," imbuh Ema.
"Pertumbuhan ekonomi kita sudah cukup naik signifikan dari yang sebelumnya -2,78 persen sekarang menjadi 5,41 persen," lanjutnya.
Ema mengucapkan, arah positif pertumbuhan ekonomi dan menurunnya inflasi menunjukkan bersatu padunya kekuatan ekonomi kota yang semakin membaik, salah satunya melalui kolaborasi dengan Bulog Cabang Bandung.
Dia menilai, peran Bulog sebagai mitra Pemkot Bandung terlihat dan dirasakan, dalam meningkatkan daya beli masyarakat terhadap kebutuhan pangan.
"Peran Bulog sangat luar biasa. Ini menjadi salah satu strategi untuk mengendalikan inflasi di Kota Bandung," ucapnya.
Ema berharap, dengan kolaborasi yang terus terjalin, secara bertahap bisa terus berdampak baik dalam pengendalian inflasi di Kota Bandung.
"Apalagi Bandung merupakan barometer bagi wilayah lain. Maka dari itu, kami berkeyakinan Bulog Cabang Bandung bisa bersinergi lebih baik dengan Pemkot Bandung ke depannya untuk menjadi contoh bagi wilayah lain," pungkas Ema.***