BANDUNG - Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang terjadi beberapa waktu lalu, sejumlah komoditi atau bahan pokok juga mengalami peningkatan. Salah satunya harga beras kini diketahui jadi ikut naik.
Salah seorang penjual beras di kawasan Pasar Kosambi Bandung, Siti (65) mengaku merasa sangat keberatan dengan kenaikan harga tersebut. Dia menyebut, harga beras naik karena dari produsen yang menaikkannya.
Sementara alasan produsesn menaikkan harga, dikatakannya diakibatkan adanya program bantuan sosial (bansos) dari pemerintah.
"katanyamah sekarang lagi kurang beras nya (stok) karena rebutan sama bansos. Jadi yang di daerah itu berasnya kebanyakan pada dibeli buat stok bansos," ujarnya
Selain karena bansos, alasan lainnya juga diakibatkan adanya kenaikan harga BBM. "Dari BBM juga, karena ongkos pengiriman katanya jadi naik," imbuhnya
Meski begitu, dia menyebutkan kenaikan harga beras belum terjadi secara signifikan, dia menjelaskan, untuk beras kualitas rendah seperti jenis pn, saat ini kenainka harga sudah terjadi di kisaran angka Rp 2.000.
"Itu saya kemarin belanja sudah naik Rp2.000. Tapi kalau yang Ciparay atau yang lain itu naiknya cuman Rp100 sampai Rp200. Tapi itu gimana kualitas barangnya juga," katanya saat ditemui di lapak dagangannya, Kamis (20/10).
"Sekarang beras setelah naik saya jual ada ada yang Rp9.000, Rp9.500, sampai Rp10.000, itu. mudah-mudahan nanti kedepannya jangan sampai naik terus kaya yang lain (beberapa bahan pokok lainnya)," tuturnya
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) Iendra Sofyan menjelaskan bahwa pada beberapa waktu lalu sempat adanya kenaikan harga pada beras.
"Memang waktu saya kemarin ke food station di DKI (Jakarta), memang pada bulan September kemarin itu harga beras paling tinggi. Saya juga aneh," katanya
Meskipun adanya kenaikan harga, Iendra memastikan bahwa untuk ketersediaan atau stok sendiri dipastikan aman.
"Stok juga aman, tapi kok kenapa harganya naik. Tapi untuk sekarang harganya sudah turun lagi. Dan penyebabnya jug elum ketahuan, karena kemarin ini (beras l naiknya kenapa," pungkasnya
Sebelumnya, ditengah beberapa kenaikan harga bahan pokok pasca terjadinya peningkatan harga BBM, Badan Urusan Logistik (Bulog) kantor wilayah (kanwil) Provinsi Jawa Barat (Jabar) mengaku ketersediaan bahan pokok khususnya beras dipastikan aman hingga akhir tahun 2022.
Bahkan kata Wakil Kepala Bulog Kanwil Jabar, Mersi Windrayani, hingga saat ini telah tersedia sebanyak 100.000 ton beras.
"Karena kita ada 7 cabang (Bulog di Jabar), stoknya sudah siap. Jadi artinya persediaan memenuhi sampai akhir tahun, dan sampai hari ini sudah ada 100.000 ton untuk beras," ujarnya di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (11/10) lalu