BOGOR - Bogor memiliki banyak tempat wisata alam seperti air terjun dan perbukitan. Belakangan ini sebagian wilayah Kabupaten Bogor dilanda cuaca ekstrem, sehingga berwisata di alam terbuka dapat membahayakan pengunjung.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak empat pelajar dari ditemukan tewas SMP IT Al Hikmah Kota Depok menjadi korban terseret aliran sungai curug Kembar, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Untuk mengantisipasi hal serupa agar tidak terulang kembali, Pemerintah Kabupaten Bogor akan menginventarisir tempat wisata yang rawan bencana seperti longsor dan Banjir.
"Dalam cuaca ekstrem ini kita harus proaktif untuk masuk ke dalam manajerial wisata. Bukan apa-apa kalo ada kejadian, kita juga yang menyelesaikan. Kadang pengelolaan wisata tidak kelihatan tanggung jawabnya," kata Plt Bupati Bogor, Iwan Setiawan kepada Jabar Ekspres, Rabu 19 Oktober 2022.
Pengelola wisata, menurut Iwan, juga harus melaporkan jumlah wisatawan yang berkunjung serta kondisi cuaca agar dapat mengatasipasi terjadinya bencana.
Pemerintah Kabupaten Bogor juga akan memberikan surat edaran kepada pemerintah setempat baik pemerintah desa maupun pemerintah Kecamatan yang memiliki lokasi wisata alam.
"Kami akan memberikan surat edaran agar pemerintah setempat dapat mengawasi tempat-tempat wisata yang rawan bencana," tambahnya.
Pengelola wisata tak perlu heran jika ada aparatur desa, kecamatan dan pihak kepolisian masuk ke dalam tempat wisata untuk melihat sejauh mana tingkat kebahayaan.
Iwan Setiawan juga mengimbau kepada masyarakat Kabupaten Bogor agar mengurangi kunjungan atau kegiatan di tempat wisata alam terbuka selama cuaca ekstrem masih melanda.
"Dikurangin dulu untuk tempat wisata alam yang lokasinya rawan bencana, kalau emang mau buat kegiatan di luar ruangan kan bisa gunakan taman, karena cuaca masih ekstrim," pungkasnya.