BANDUNG - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung memprediksi bahwa cuaca ekstrem akan terus meningkat hingga sepekan depan di wilayah Bandung Raya.
Prakirawan BMKG Bandung, Yan Firdaus menyampaikan bahwa cuaca ekstrem terjadi dikarenakan aktifnya fenomena Madden Jullian Oscillation (MJO).
"Memang sudah diprediksi akan terjadi hujan lebat se-Bandung raya, dan ini ada beberapa penyebabnya seperti semakin tingginya tingkat kelembaban. Memang di minggu-minggu ini MJO juga aktif. Jadi potensi kejadian cuaca ekstrem ini akan terus meningkat," terang Yan Firdaus saat dikonfirmasi, Kamis 6 Oktober 2022.
Selain itu, BMKG juga memprediksi bahwa perkiraan cuaca ekstrem tersebut, akan berpotensi mendatangkan hujan lebat disertai angin kencang.
Sehingga Yan mengimbau kepada masyarakat khususnya yang berada di wilayah Bandung untuk dapat meningkatkan kewaspadaan selama sepekan ke depan.
"Masyarakat diharapkan harus siap siaga mengahadapi potensi bencana yang mungkin terjadi seperti banjir atau longsor. Dan yang kedua, terkait dengan kebersihan lingkungan. Jadi misalnya drainase diwilayah Masing-masing lancar pasti resiko bencananya juga akan berkurang," ucapnya.
Selain itu, Yan juga menuturkan bahwa masyarakat dapat diharapkan untuk mencari perlindungan saat berada di luar rumah. " Jika melihat kejadian (potensi bencana akibat cuaca ekstrem) maka, diharapkan untuk bisa berlindung ditempat yang aman," pungkasnya
Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) memastikan pihaknya akan berupaya memberikan peringatan dini terhadap cuaca ekstrem.
Bahkan, Analis Kebencanaan Ahli Muda Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jabar Hadi Rahmat Arjasasmita mengatakan, adanya hal tersebut agar masyarakat segera melakukan kewaspadaan terhadap terjadinya potensi bencana.
"Karena kalau berbicara cuaca ekstrem ini kita kan tidak tahu yang akan terjadi itu seperti apa, bisa jadi hujan dengan intensitas tinggi atau angin puting beliung sehingga, dampaknya pun bisa bermacam-macam seperti terjadi banjir, longsor, atau terjadi pohon tumbang," jelas Hadi saat dikonfirmasi, Selasa (4/10) kemarin.